Sri Mulyani Memuji Dua Kebijakan Pemerintahan Jokowi

Maria Yuniar Ardhiati
26 Juli 2016, 16:30
Sri Mulyani
Arief Kamaludin | Katadata

Sebagai tambahan, Global Alert yang merupakan platform yang membahas masalah dunia, menyatakan Indonesia termasuk negara yang paling sering menerapkan hambatan perdagangan. "Yang menikmati hanya rentenir," kata Sri.

(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Akibat Brexit)

Di sisi lain, Sri mengungkapkan, Bank Dunia kini mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi dunia yang rapuh. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan juga telah dilakukan beberapa kali. Menurut dia, melambatnya ekonomi di Cina dan perubahan struktur perekonomian di negara tersebut telah berpengaruh terhadap dunia.

Belum lama ini, Sri bercerita, telah mengunjungi Argentina dan bertemu dengan Presiden Mauricio Macri serta beberapa gubernur dari negara tersebut. Dari hasil lawatannya, Sri mendapati negara itu mengalami perekonomian yang sulit. Hal ini diakibatkan melemahnya kinerja ekspor ke Cina.

Kondisi serupa pun dialami Amerika Latin dan Asia Tenggara. “Cina menerima 11 persen ekspor Indonesia,” kata Sri. (Baca: Lembaga Keuangan Dunia Ramai-ramai Pangkas Pertumbuhan Ekonomi)

Selain penurunan perekonomian di negara berkembang, Sri menyebut, rendahnya harga komoditas, meningkatnya terorisme dan perubahan iklim global secara bersamaan telah mempengaruhi tingkat ekonomi negara-negara berkembang.

Untuk mengatasinya, dibutuhkan koordinasi antarnegara untuk membangun kembali kepercayaan serta menghilangkan halangan perdagangan maupun investasi. Dengan demikian, produktivitas dan pemulihan ekonomi bisa tercipta.

Namun yang terjadi di dunia sekarang sebaliknya. Ia menyebut populisme sedang bangkit dan meluas. Hal ini tercermin dari kerjasama antarnegara yang dinilai Sri mencapai titik terendah. Salah satu contohnya adalah keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit).

“Bagaimana Indonesia harus menyikapinya? Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pelaku global yang disegani,” kata Sri. Jika masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan teknologi, semestinya negara ini mampu menghadapi tantangan ekonomi dunia saat ini, yang disebut Sri sebagai "perfect storm" (badai besar).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...