Bunga Acuan BI Rate Akhirnya Turun, Rupiah Tetap Stabil

Yura Syahrul
14 Januari 2016, 15:43
Bank Indonesia
Agung Samosir|KATADATA

Khusus perekonomian Cina, diperkirakan masih melambat meskipun ada berbagai upaya stimulus, baik melalui kebijakan moneter dan fiskal, serta reformasi di sisi penawaran. Hal ini menimbulkan tekanan di pasar saham Cina. Ke depan, BI masih akan mencermati risiko perlambatan ekonomi Cina dan terus menurunnya harga komoditas global.

(Baca: Ekonomi Akhir Tahun Membaik, BI Masih Tahan Suku Bunga)

Karena itulah, meski menurunkan BI rate bulan ini, menurut Juda, BI selalu melihat kondisi yang berkembang dengan menjalankan kebijakan secara terukur. BI pun tetap membuka peluang penurunan BI rate lebih lanjut setelah mengkaji secara menyeluruh perkembangan perekonomian domestik dan global.

Keputusan BI menurunkan suku bunga acuan tersebut menuai respons positif dari pelaku pasar keuangan. Setelah pengumuman kebijakan itu, rupiah di pasar spot sempat menyentuh level 13.821 per dolar AS pada pukul 14.30 Wib, Kamis ini, atau menguat 0,1 persen dari Rabu kemarin. Meskipun rupiah kemudian kembali melemah tipis, 0,4 persen sejalan dengan menguatnya dolar terhadap mayoritas mata uang utama dunia pada Kamis ini. Padahal, sebelumnya beberapa ekonom memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunganya karena masih mengkhawatirkan tekanan terhadap rupiah akibat sentimen negatif dari pasar global.

(Baca: Rupiah Tertekan, Ekonom Perkirakan BI Rate Belum Bisa Turun)

Ekonom Bank Central asia (BCA) David Sumual menilai kebijakan penurunan BI rate tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar. "Meskipun ada serangan teror hari ini, intinya sebenarnya kami melihat fundamental Indonesia saat ini sangat kuat," katanya kepada Katadata.

Bahkan, dia melihat tidak menutup kemungkinan BI akan kembali menurunkan BI rate pada Maret mendatang yang sejalan dengan perkiraan penurunan suku bunga AS. Apalagi, pada Maret nanti pemerintah kemungkinan bakal merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 dengan mengurangi target penerimaan. Hal ini menunjukkan pemerintah lebih realistis dalam mengelola anggaran sehingga menimbulkan sentimen positif ke pasar.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...