BI: Bunga Acuan Turun Setelah GWM Dilonggarkan

Muchamad Nafi
19 November 2015, 16:26
Mirza Adityaswara
Arief Kamaludin|KATADATA
Mirza Adityaswara

Bila upaya Cina kembali pada stabilitas ekonomi berhasil, akan berdampak baik bagi Indonesia. Sebab, harga komoditas diyakini menguat seiring meningkatnya permintaan. (Baca pula: Khawatir Dana Asing Kabur, BI Tahan Suku Bunga BI Rate).

Karena itulah, kata Mirza, BI menurunkan bunga GWM Primer dari 8 persen menjadi 7,5 persen. Dari nilai tersebut, 5 persen tidak memperoleh remunerasi dan 2,5 persen mendapatkannya. Dengan begitu, Mirza yakin akan ada tambahan Rp 18 triliun terhadap likuiditas perbankan, yang berasal dari 0,5 persen aset perbankan nasional. Meski begitu, dia mengakui kebijakan ini tak lantas bisa menaikan pertumbuhan kredit.

“GWM dulu yang diturunkan, dan tidak bisa matematik. Karena memang bukan ilmu matematik (langsung menaikan pertumbuhan kredit),” kata dia. “Tapi, ini adalah sinyal yang harus disambut positif. BI menurunkan GWM karena melihat perkembangan inflasi yang membaik, defisit transaksi berjalan mengecil, sehingga kemudian kami ada ruang untuk melonggarakan kebijakan moneter.” 

Namun, ekonom yang juga Rektor Universitas Paramadina Firmanzah meragukan kemungkinan tersebut. Pasalnya, BI sulit melonggarkan BI rate mengingat kemungkinan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, menaikan suku bunganya (Fed Rate). Bila The Fed menjalankan aksi moneternya, BI akan menyesuaikan diri untuk meghindari keluarnya dana asing dalam jumlah besar. (Baca juga: Turunkan Suku Bunga, Bank Butuh Insentif dari Pemerintah). 

Apalagi, ia tak yakin ketidakpastian ekonomi global akan berkurang sesudah Fed Rate naik. Terutama, karena perlambatan ekonomi Cina yang diperkirakan masih berlanjut sehingga harga komoditas tetap rendah. “BI rate, menurut saya, akan disesuaikan oleh BI sebelum Fed Rate naik. Outflow akan sedikit,” tutur dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...