Rupiah Melemah, Cadangan Devisa Terancam Berkurang

Aria W. Yudhistira
8 September 2015, 18:19
Katadata
KATADATA
Nilai tukar rupiah terus merosot mendekati Rp 14.300 per dolar AS, sekaligus posisi terendah sejak krisis 1998.

?Turunnya cadangan devisa, kebijakan uang ketat Bank Indoenesia (BI), perlambatan ekonomi. Ini mencerminkan rendahnya daya tahan perekonomian domestik terhadap gejolak perekonomian global,? ujar David kepada Katadata, Selasa (8/9).

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan yang salah satunya untuk memperlancar kegiatan industri di dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan arus dana dari luar negeri ke Indonesia.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk membayar utang luar negeri pemerintah. Serta, untuk stabilisasi nilai tukar rupiah agar sesuai dengan fundamentalnya. Tetapi penerbitan Samurai Bonds oleh pemerintah menahan cadangan devisa turun lebih dalam.

Posisi cadangan devisa ini, kata dia, cukup untuk membiayai 7,1 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan membayar utang luar negeri pemerintah. Serta, masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

?BI akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah guna mendukung terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,? kata Tirta. ?Cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.?

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...