Ekonomi Sedang tidak Normal, tapi Bukan Krisis

Image title
Oleh
27 Agustus 2015, 14:35
Katadata
KATADATA
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Sementara pada saat ini, depresiasi rupiah dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.100 per dolar AS terjadi dalam waktu lama. Apalagi, cadangan sebesar US$ 107 miliar dinilai cukup untuk membiayai impor dan melakukan intervensi di pasar keuangan.

?Kalau (rupiah melemah) Rp 14.100 per dolar AS kami sampaikan bahwa itu sudah overshoot dan undervalued. Jadi eksportir harusnya terpanggil untuk melepas dolar AS. Memang ada dana asing yang keluar , tapi rupiah sudah melemah dari nilai fundamentalnya,? tutur dia.

Ketika krisis di ujung pemerintahan Soeharto, menurut Agus, tidak ada tim untuk mengatasi inflasi. Kondisi perbankan saat itu juga buruk. Sedangkan sekarang, Presiden Joko Widodo bahkan memimpin langsung rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Sementara kondisi perbankan masih sehat, yang dilihat dari permodalan maupun kualitas kredit.

Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB) Edimon Ginting sependapat, bahwa perekonomian saat ini jauh dari krisis. Dia mengakui goncangan ekonomi saat ini besar, tetapi tidak akan membawa perekonomian Indonesia kepada krisis. Sistem keuangan juga dinilai lebih kuat terhadap tekanan eksternal.

Dalam pandangannya, investor juga sudah lebih pandai dalam menganalisa fundamental ekonomi Indonesia yang mulai membaik. ?Namun pemerintah memang perlu sangat waspada di dalam menyikapi kondisi ekonomi global terkini. Dengan apa yang terjadi di Cina dan pasar modal yang melemah hampir di semua negara,? tutur dia kepada Katadata.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...