Ekonomi Masih Menjanjikan, tapi Tergantung Realisasi Pemerintah

Aria W. Yudhistira
9 Juli 2015, 15:30
Katadata
KATADATA
Tidak bergeraknya kinerja perekonomian pada kuartal II karena konsumsi masyarakat rendah. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama semester I berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran.

(Baca: Lembaga Dunia: Ada Masalah Komunikasi Pemerintah dengan Pasar)

Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama semester I berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran. Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia I Kadek Dian Sutrisna Artha mengatakan, potensi kenaikan jumlah pengangguran lantaran menurunnya pertumbuhan di sektor manufaktur.

Selama kuartal I, misalnya, sektor yang mengalami pertumbuhan hanya industri komunikasi dan informasi, jasa keuangan, serta real estate.  Masalahnya, sektor-sektor ini tidak menyerap tenaga kerja yang besar. Sementara sektor manufaktur yang menyerap tenaga kerja besar justru pertumbuhannya melemah pada kuartal I.

?Perlambatan ekonomi juga mengurangi permintaan. Tapi  depresiasi rupiah ini memukul domestik, karena sebagian besar bahan baku mengandalkan impor. Maka, ada indikasi manufaktur akan slowdown. Padahal, industri ini banyak menyerap tenaga kerja,? kata Kadek.

Salah satu persoalan yang dihadapi pemerintah saat ini adalah tingkat penyerapan anggaran yang rendah. Selama semester I, tingkat serapan anggaran baru 33 persen. Padahal belanja pemerintah menjadi faktor utama peningkatan konsumsi dan investasi swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat tahun ini. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...