ADB Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Aria W. Yudhistira
7 Juli 2015, 14:45
Katadata
KATADATA
Country Director ADB Indonesia, Steven Tabor dan Deputy Country Director ADB Indonesia, Edimon Ginting menjadi narasumber dalam rilis Paparan Ekonomi ADB Tahun di Jakarta. ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 4,8 persen-5,2 persen.

(Baca: BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2015)

Country Director ADB Steven R. Tabor mengatakan, ada beberapa faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Antara lain, kerentanan di tingkat makro, kesenjangan yang meningkat, ekspor yang mengandalkan komoditas primer, dan pendapatan pemerintah yang rendah.

Persoalan lain yang juga menghantui Indonesia adalah defisit infrastruktur, kurangnya tenaga kerja ahli, rendahnya alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan. Kemudian,  pasar keuangan yang dangkal, peraturan yang terlampau banyak dalam usaha, serta kompetisi yang tidak sehat. (Baca: Pemerintah Asumsikan Ekonomi Paling Tinggi Tumbuh 5,4 Persen)

Meski begitu, Steven menyampaikan, bahwa masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) akan berdampak positif bagi Indonesia, terutama, dari sisi pasar modal dan usaha. Kemudian, penyeimbangan kembali ekonomi Cina juga akan berdampak baik bagi permintaan impor dari Indonesia. Selain itu, Indonesia diuntungkan dari sisi demografis.

?Kami senang, karena pemerintah sudah mulai fokus pada beberapa masalah. Seperti, reformasi fiskal, infrastruktur, pembebasan tanah, dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP),? tutur Steven. (Baca: Sejumlah Lembaga Keuangan Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia)

ADB memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,6 persen tahun depan, karena pembangunan infrastruktu diyakini akan berdampak pada tahun depan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...