Kinerja Ekspor Rendah Dorong Pelemahan Rupiah

Aria W. Yudhistira
3 Maret 2015, 18:34
Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
Rupiah menjadi mata uang yang mengalami penurunan paling tinggi di antara negara-negara Asia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari lalu, neraca perdagangan Indonesia memang mencatatkan surplus US$ 0,71 miliar. Namun, surplus tersebut tidak didorong oleh membaiknya kinerja ekspor, terutama nonmigas.

Ekspor nonmigas pada Januari mencapai US$ 11,2 miliar, turun 8,5 persen dibandingkan Desember 2014. Sementara bila dibandingkan dengan ekspor Januari 2014 turun 6,2 persen.

(Baca: Rupiah Melemah Paling Dalam di Antara Negara Asia)

Di sisi lain, kinerja impor pada Januari juga mengalami penurunan yang signifikan hingga 12,8 persen dibandingkan Desember 2014 atau sebesar 15,6 persen terhadap ekspor Januari 2014. Berkurangnya impor tersebut terutama turunnya impor migas hingga 37,6 persen dibandingkan Desember 2014.

Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, kebijakan sejumlah negara yang menurunkan suku bunga membuat nilai tukar dolar AS semakin kuat. Hal ini ikut berdampak terhadap rupiah, apalagi BI pun turut menurunkan suku bunga acuan.

Meski begitu, dia optimistis, penurunan BI Rate akan berdampak positif untuk menggerakkan perekonomian. ?Dalam jangka panjang, pemangkasan suku bunga yang bila diikuti penurunan suku bunga kredit tentu akan mendorong aktivitas bisnis, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi.?

Wakil Presiden Jusuf Kalla, seperti diberitakan, menyatakan pelemahan kurs rupiah yang terjadi saat ini akan bagus bagi perekonomian Indonesia. Ini karena turunnya nilai rupiah bisa meningkatkan pendapatan dari ekspor. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...