Indonesia Belum Tentu Mujur Walau Harga Minyak Turun

Aria W. Yudhistira
10 Desember 2014, 23:32
Katadata
KATADATA
Perusahaan investasi Amerika Serikat memprediksi Indonesia sebagai negara yang beruntung seiring turunnya harga minyak dunia.

Perusahaan investasi asal (AS) Merrill Lynch sebelumnya memprediksi negara-negara yang masuk kategori ?fragile five? berpotensi menjadi ?lucky five?. Kategori ?fragile five? tersebut mengacu pada sebutan Morgan Stanley terhadap lima negara ekonomi berkembang, yakni Turki, Afrika Selatan, India, Indonesia, dan Brazil.

Morgan Stanley menilai perekonomian kelima negara itu rentan lantaran memiliki situasi yang mirip, yakni tingginya inflasi, defisit perdagangan yang melebar, kurs yang rentan, serta sangat terpengaruh akibat perlambatan ekonomi Cina.

Dalam pandangan Merrill Lynch, turunnya harga minyak mentah dunia dan dibarengi penguatan dolar yang akan membantu neraca perdagangan lima negara ini.

Ekonom Bank CentraL Asia David Sumual mengatakan, Indonesia bisa memperoleh keuntungan dari pelemahan harga minyak jika ada perbaikan struktural ekonomi. Perbaikan yang dia maksud, yakni iklim investasi dan pemberian insentif agar investasi tumbuh lebih baik. Jika ini dilakukan, dia optimistis, ekonomi Indonesia bisa tumbuh tinggi dengan bantuan kedua faktor ini.

(Baca: Situasi Politik Ikut Memengaruhi Pelemahan Rupiah)

?Butuh waktu lama (untuk dikatakan beruntung). Tapi tahun depan jadi titik terendah harga minyak, seperti 2008. Itu seharusnya jadi landasan untuk tumbuh tinggi. Kesempatan untuk ekonomi tumbuh 10 persen ke depan bisa, kalau dibenahi masalah strukturalnya,? tutur David.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...