Situasi Politik Ikut Memengaruhi Pelemahan Rupiah

Aria W. Yudhistira
5 Desember 2014, 18:56
Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin
Nilai tukar rupiah menyentuh titik terendah sejak krisis 2008.

Kendati demikian, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini tidak semata-mata lantaran faktor politik di dalam negeri. Faktor yang dominan adalah menguatnya kurs dolar AS terhadap mata uang negara-negara dunia. Selain itu, pada akhir tahun kebutuhan dolar AS di dalam negeri meningkat. Ini seiring dengan pembayaran utang luar negeri perusahaan.   

Anton menambahkan, pelemahan rupiah yang terjadi sekarang tidak sebesar pada tahun lalu. Sepanjang 2013, rupiah melemah tajam hingga 20 persen terhadap dolar AS. Sedangkan hingga awal Desember tahun ini, rupiah hanya melemah 1 persen.

?Jadi kita sudah punya bumper, karena sudah melemah lebih dulu sehingga pelemahannya lebih rendah dibandingkan negara-negara sekawasan,? kata dia.

Head of Treasury Bank Central Asia (BCA) Branko Windoe mengatakan, kebutuhan akan dolar AS memang cenderung meningkat setiap akhir tahun. Ini terutama oleh perusahaan-perusahaan yang dipakai untuk pembayaran bunga, utang, serta dividen ke luar negeri.

?Pasar membeli dolar AS untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun. Seperti pembayaran biaya, cicilan utang dan interest, juga deviden,? kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Aria W. Yudhistira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...