Dampak Kenaikan Harga BBM, Inflasi November 1,5 Persen

Nur Farida Ahniar
1 Desember 2014, 13:24
inflasi
Arief Kamaludin|KATADATA

Untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,49. Kesehatan juga mengalami inflasi sebesar 0,43 persen.  Pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar  0,08 persen. Sedangkan sandang mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.

Selain itu, Suryamin mengatakan inflasi komponen inti masih terkendali yakni 0,40 persen. Sementara Harga diatur pemerintah 4,2 persen, inflasi komponen bergejolak beras sebesar 2,37 persen.  Sementara komponen energi yang didalamnya termasuk  bensin, solar, listrik inflasinya mencapai 6,27 persen.

Dengan begitu inflasi tahun kalender sebesar 5,75 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun sebesar 6,23 persen.

Angka inflasi bulan November ini sejalan dengan prediksi Bank Indonesia yang menghitung inflasi hingga minggu ketiga November sebesar 1,4 persen. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan naiknya inflasi dipengaruhi kenaikan harga BBM dan gejolak harga pangan. (Baca: BI Hitung Inflasi Akhir November 1,4 Persen)

Bank Sentral mewaspadai tingginya inflasi pada Desember 2014. Agus menyebut inflasi pada bulan itu bisa mencapai dua persen. "Inflasi tertinggi terjadi pada Desember," ujarnya.

Sedangkan riset DBS memperkirakan Inflasi (year on year) akan naik menjadi 7,5 persen dalam beberapa bulan ke depan pasca kenaikan harga BBM sebesar 30 persen. Puncak kenaikan inflasi diperkirakan terjadi pada Januari, karena faktor musiman terkait perayaan akhir tahun dan fakta kenaikan harga sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM. 

Sama seperti BPS, DBS menilai kenaikan inflasi pada bulan November tak seperti periode kenaikan harga BBM sebelumnya. Kenaikan inflasi di bulan November dinilai tak signifikan.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...