Penjualan Indosat Dinilai Sarat Kepentingan

Image title
Oleh
23 Juni 2014, 18:55
Indosat
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

Pemerintah, menurut Marwan, sebetulnya bisa saja menunda penjualan saham Indosat. Apalagi, ketika itu, Ketua MPR, Panglima TNI, serta Kepala Bappenas menolak rencana penjualan. ?Tapi pemerintah bersikeras dengan alasan Indosat ada masalah keuangan,? kata dia.

Hal ini, kata dia, merupakan kebohongan karena Indosat pada saat itu justru menjadi salah satu BUMN yang mencatatkan keuntungan terbesar. Di samping juga sebagai salah satu pembayar pajak terbesar.

Menurut Marwan, justru saat dipegang STT, Indosat keuangannya berdarah-darah. Dia menduga hal itu disebabkan adanya praktik transfer pricing dan hedging yang dilakukan dengan sesama anak perusahaan STT. ?Kami sudah lapor ke KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). KPPU sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan, tapi berhenti di tengah jalan,? kata dia.

Meski begitu, ketika menjual sahamnya ke Qatar Telecom pada Juni 2006, STT berhasil mengeruk keuntungan hampir tiga kali lipat. Saat membeli 42 persen saham pada Desember 2002, dana yang dikeluarkan senilai Rp 5,6 triliun, tapi ketika menjualnya memperoleh sekitar Rp 16,7 triliun.

Adapun jika Jokowi berencana membeli kembali saham Indosat, Marwan mengatakan, hal itu mesti dilakukan secara saksama. Persoalannya, kondisi keuangan maupun budaya kerja di Indosat sudah berubah. Saat ini keuangan Indosat mengalami kerugian yang cukup besar. Tercatat pada tahun buku 2013, Indosat mengalami rugi bersih hingga Rp 2,7 triliun.

?Begitu pula dengan budaya kerja Indosat yang merosot drastis,? kata Marwan. 

Halaman:
Reporter: Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...