Tanda-Tanda Resesi yang Semakin Dekati RI

Sorta Tobing
3 Agustus 2020, 14:41
resesi ekonomi, tanda resesi ekonomi, daftar negara masuk resesi
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi resesi. RI diperkirakan akan masuk ke dalam resesi ekonomi di akibat pandemi Covid-19. Prediksi pertumbuhan ekonominya pada kuartal II-2020 akan terkontraksi cukup dalam. Perbaikan akan terjadi pada triwulan berikutnya, namun angkanya masih minus.

Bantuan juga diberikan bagi pelaku usaha dengan memberikan penurunan pajak Penghasilan Badan (PPh) dari 25% menjadi 22%. Dana stimulus juga dikucurkan pemerintah sebanyak Rp 123,46 triliun untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dari segi impor dan ekspor, kondisinya masih menunjukan tren positif. Menilik data perkembangan ekspor-impor bulan Juni dari BPS, nilai ekspor mampu tumbuh sebesar 2,28% menjadi US$ 12,03 miliar. Di sisi lain, Indonesia mampu menekan nilai impor sebesar 6,36% menjadi US$ 10,76 miliar. Pertumbuhan ekspor impor ini menjadi salah satu stimulus di tengah krisis.

Daftar Negara yang Sudah Resmi Masuk Resesi

Sementara Indonesia masih berupaya terhindar dari resesi, berbagai negara di dunia sudah masuk dalam resesi. Selama dua kuartal 2020, tercatat ada lima negara yang pertumbuhannya minus secara berturut-turut.

Amerika Serikat menyatakan diri telah masuk resesi pada pekan lalu. Pada kuartal lalu pertumbuhannya minus 32,9% untuk periode April sampai Juni 2020. Kontraksi ini jauh lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang minus 5%.

Jerman secara resmi mengumumkan resesi. Mengutip dari Reuters, pertumbuhan ekonominya pada triwulan II-2020 minus 10%, angka terburuk sepanjang sejarah. Padahal kuartal sebelumya telah minus 2,2%.

Memasuki akhir kuartal II-2020, Singapura mengumumkan negaranya mengalami resesi. Pertumbuhan ekonominya di kuartal II 2020 terkontraksi hingga 41,2%. Sementara itu, pertumbuhannya di kuartal I berada di angka minus 0,7%.

Bank Of Korea (BOK) menyatakan Korea Selatan pun kondisinya serupa. Pada kuartal II-2020 Negeri Ginseng tidak mampu menunjukan peningkatan dan mendarat di angka minus 3,3%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negeri ginseng di kuartal I-2020 terkontraksi 1,3%.

Yang terbaru adalah Uni Eropa. Kinerja perekonomiannya pada triwulan kedua tahun ini terkontraksi hingga 11,9%. Hasil ini mengikuti pertumbuhan minus di kuartal I-2020 sebesar 3,2%. Padahal, Uni Eropa telah coba meredam resesi dengan stimulus raksasa senilai 750 miliar euro yang disepakati 27 anggota anggotanya pada Juli silam.

Penyumbang bahan: Muhamad Arfan Septiawan (magang)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...