BLT Pegawai Swasta dan Prospek Suram Pekerja Informal RI

Sorta Tobing
10 Agustus 2020, 15:43
bantuan pegawai swasta, blt pegawai swasta, covid-19, bpjs, kementerian ketenagakerjaan, bantuan langsung tunai
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Pemerintah bakal memberikan bantuan langsung tunai atau BLT untuk pegawai swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

Padahal, jumlah pekerja informal masih mendominasi pekerjaan di Indonesia. Pada Februari 2019, tercatat penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor informal sebanyak 74 juta jiwa. Sementara penduduk yang bekerja di sektor formal hanya 55,3 juta jiwa.

Dukungan pemerintah dapat menjadi jalan keluar pekerja sektor informal beralih menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pelaku UMKM.  

Pertumbuhan produktivitas sektor informal yang diikuti dengan membesarnya skala usaha diharapkan dapat menjadi upaya untuk menyerap tenaga kerja yang tidak terserap kembali oleh perusahaan pascapandemi COVID-19.

Wajah muram ketenagajerjaan Indonesia nampak setelah terjadi peningkatan pengangguran di tahun ini. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Manoarfa sebelumnya menyebut total jumlah pengangguran di Indonesia sudah mencapai 10,7 juta orang karena terdampak Covid-19.

Pascapandemi, SMERU menyebut sektor teknologi bakal menyumbang lapangan pekerjaan dengan jumlah tinggi. Potensi ini tumbuh karena teknologi memungkinkan proses ekonomi terus berjalan meski tanpa adanya kontak fisik antar manusia.

Dengan kata lain, tenaga kerja dengan keterampilan teknologi tinggi punya peluang lebih menyongsong lapangan pekerjaan di era setelah pandemi. Di sisi lain, program kartu prakerja yang diluncurkan pemerintah justru tidak mendorong calon pekerja ke industri unggulan.

Mengesampingkan anggaran dana kartu prakerja, pemerintah tidak memetakan secara detail industri yang diharapkan menjadi sasaran pelatihan. Alih-alih mendapatkan pelatihan di sektor industri potensial, peserta kartu prakerja justru berbondong-bondong melirik pelatihan di sektor informal.

Salah satunya adalah pelatihan ojek daring atau online yang diminati 15.735 peserta pelatihan pada gelombang I April 2020. Kenyataan ini, menurut riset dari Univeritas Gadjah Mada, berpotensi terjadi deskilling dan skill trap atau keterbatasan keterampilan yang berimplikasi pada pelemahan posisi pekerja di kalangan pekerja muda.

Pasalnya, pekerja informal seperti pengemudi ojek online minim mendapatkan peningkatan karir, keterampilan, dan pendapatan. Penelitian yang dilakukan di DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Banyuwangi pada 2019 ini menyebut, penyerapan pekerja dalam jumlah masif belum tentu baik secara ekonomi dan sosial.

Penyumbang bahan: Muhamad Arfan Septiawan (magang)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...