Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Tertekan Kasus Covid-19

Agustiyanti
6 Januari 2021, 09:35
rupiah, nilai tukar, kurs, pandemi corona, perkembangan covid-19
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi. Rupiah melemah terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia.

"Selain itu, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil Senat negara bagian Georgia sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dolar AS sampai hasil keluar," katanya.

Hasil pemilu ini sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat. Bila demokrat memegang kendali di senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko. Indeks dolar AS pada pagi ini menguat 0,15% ke posisi 89,57. 

"Rupiah hari ini berpotensi bergerak pada rentang Rp 13.900 hingga Rp 13.980 per dolar AS," katanya.

Sementara ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan rupiah pada hari ini  bergerak menguat seiring dengan sentimen risk-on yang naik di pasar global. Sentimen ini dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah global akibat kebijakan Saudi Arabia yang memotong produksi minyak hariannya sebesar 1 juta barrel per hari.

"Tidak hanya itu, data indikator manufaktur AS yang menguat juga ikut mendorong sentimen risk-on, ujarnya. 

Dari sisi pasar domestik, tingginya permintaan saat lelang memberikan sinyal bahwa risk appetite investor di pasar obligasi awal tahun ini cukup tinggi, sehingga di jangka pendek ini diperkirakan permintaan akan obligasi relatif tinggi. Bila risk-appetite ini juga memengaruhi investor asing, maka pergerakan Rupiah dalam 1-2 hari ke depan akan cenderung menguat.

"Hari ini Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran 14.850-14.950 per dolar AS," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...