BI Pertahankan Bunga Acuan 3,75%, Optimistis Ekonomi Membaik

Agatha Olivia Victoria
21 Januari 2021, 14:43
Perry warjiyo, bank indonesia, suku bunga acuan, bunga kredit, bunga simpanan
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini 4,8% hingga 5,8%.

Nilai tukar rupiah menguat didiukun oleh stabilisasi sistem keuangan dan berlanjutnya aliran modal asing masuk. Nilai tukar rupiah kemarin (20/1) naik 0,77% secara rerata dan 0,14% secara poin to poin dibandingkan posisi akhir 2019.  Penguatan didorong oleh peningkatan aliran modal asing masuk seiring penurunan ketidakpastian dan persepsi positif pada perekonomian.

"Ke depan, rupiah akan menguat seiring posisi saat ini yang masih undervalued ditopang oleh suku bunga yang rendah, inflasi terjaga, kondisi likuiditas global yang meningkat, dan daya tarik aset keuangan domestik," katanya.

Inflasi pada tahun lalu juga masih rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai.  Inflasi pada 2020 tercatat 1,68%, berada di batas bahwa kisaran sasaran. "Inflasi pada 2021 akan berada di sasaran 3% plus minus 1%," ujarnya. 

Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia Teuku Riefky berpendapat, BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakan di level 3,75% bulan ini lantaran mempertimbangkan banyaknya ketidakpastian yang ada.

"Eskalasi dalam sektor keuangan dan sektor riil masih belum ada kejelasan karena sangat bergantung pada situasi pandemi yang sedang berlangsung. Komponen permintaan agregat dan daya beli masyarakat yang sangat lemah merupakan fenomena cukup global akibat Covid-19," " ujar Riefky dalam risetnya yang diterima Katadata.co.id, Kamis (21/1).

Indonesia, menurut dia, masih berjuang untuk mengatur fokus dan mencoba mengatasi masalah kesehatan dengan tepat. Menjelang akhir tahun 2020, tanda-tanda pemulihan yang penting belum terlihat di dalam negeri.

Indonesia mencatatkan tingkat inflasi terendah sepanjang sejarah yakni 1,68% pada 2020, turun signifikan dibanding 2019 yang sebesar 2,72%. Penurunan itu cukup menggambarkan lemahnya aktivitas ekonomi tahun lalu.

Namun, ia menilai ruang pemotoongan kebijakan lebih lanjut pada tahun 2021. "Namun harus mempertahankan bunga acuan bulan ini dengan tetap menjaga kebijakan makroprudensial untuk mengelola stabilitas sektor keuangan," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...