Obligasi ORI ORI021 Bisa Dibeli Mulai Hari Ini, Tawarkan Kupon 4,9%
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi membuka masa penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel perdana tahun 2022, ORI021 pada hari ini, Senin (24/1). SBN retail yang djual pertama di tahun ini dilepas dengan kupon fixed rate 4,9%.
Kupon yang ditawarkan ORI021 jauh lebih rendah dibandingkan seri ORI020 yang dilepas pada Oktober 2021 dengan kupon 4,95%.
Kendati demikian tingkat kupon ORI021 ini masih cukup menarik dibandingkan instrumen investasi lainnya, seperti deposito.
"Kondisi likuiditas di market masih cukup melimpah, dibandingkan dengan imbal hasil alternatif investasi lain seperti deposito bank, maka kupon 4.90% masih cukup menarik," kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Deni Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/1).
Masa penjualan ORI021 dibuka mulai hari ini hingga 17 Februari 2022. Sementara tanggal penetapan hasil penjualan pada 21 Februari dan tanggal setelmen dua hari pasca penetapan hasil penjualan.
ORI021 memiliki tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Februari 2025. Instrumen ini memiliki kupon tetap (fixed rate).
Selain itu, ORI021 juga bersifat tradable atau dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Namun, investor diperbolehkan menjual ORO021 setelah mencapai holding period atau periode diperbolehkannya pemindahbukuan kepemilikan.
Adapun ORI021 memiliki holding period setelah satu kali periode pembayaran kupon atau mulai tanggal 15 April 2022.
Pemerintah menetapkan minimum pembelian sebesar Rp 1 juta atau 1 unit. Sementara pembelian maksimum sebesar Rp 2 miliar.
Bagi masyarakat yang berminat untuk membeli ORI021 bisa dilakukan secara online melalui platform e-sbn yang disediakan oleh mitra distribusi. Adapun pembelian melalui empat tahap antara lain,
- Registrasi atau pendaftaran
- Pemesanan
- Pembayatan, dan
- Setelmen atau konfirmasi.
Adapun untuk pendaftaran untuk pembelian dapat menghubungi 28 mitra distribusi yang sudah ditunjuk untuk penjualan ORI021.
Mitra distribusi ini terdiri atas perbankan, perusahaan efek dan perusahaan financial technology (Fintech). Adapun daftar mitra distribusi ORI021 antara lain:
1.Bank Umum
Antara lain BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Maybank Indonesia, Bank Mega, BNI, Bank OCBC NISP. Bank Panin, Bank Permata, BTN, Bank UOB Indonesia, BRI, Bank Victoria dan Standard Chartered Bank
2. Perusahaan Efek
Meliputi BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia
3. Perusahaan fintech, antara lain
- Agen Penjualan Efek Reksa Dana (APERD) antara lain, Bareksa Portal Investasi, Bibit Tumbuh Brrsama, Nusantara Sejahtera Investasi (FUNDtastic) dan Star Mercato Capitale
- Peer-to-Peer Lending (p2p lending), antara lain, PT Investree Radhika Jaya, Lunaria Annua Teknologi (Koinworks) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
Sebagai infomrasi, pemerintah berencana menerbitkan tujuh seri SBN retail pada tahun depan, terdiri atas enam kali penerbitan SBN ritel dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ritel atau sukuk wakaf ritel satu kali.
Adapun dari penerbitan SBN ritel tersebut terdiri atas seri ORI dua kali, SR dua kali, serta SBR dan ST009 masing-masing sekali. Nilai penerbitan ditargetkan mencapai Rp 100 triliun.