Kemenkes Minta Dokter yang Covid-19 Tanpa Gejala Melayani Telemedicine

Rizky Alika
14 Februari 2022, 10:57
telemedisin, telemedicine, dokter, petugas kesehatan
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Hasil skrining yang dilakukan Kemenkes pada 30 Januari-5 Februari 2022 pada 9.161 staf RS vertikal menunjukan 9% staf positif corona.

Rumah sakit juga diminta memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu administrasi, memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas di nonfaskes untuk merawat pasien Covid-19 dengan izin praktek.

Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Corona baik OTG atau gejala ringan dengan perbaikan gejala serta hilang demam lebih dari 24 jam tanpa obat, dapat kembali bekerja minimal 5 hari setelah gejala pertama muncul. Mereka juga menjalankan dua kali pemeriksaan deteksi molekuler (NAAT) dengan hasil negatif selang waktu 24 jam.

Tenaga kesehatan dengan risiko kontak erat atau terpapar Covid-19 yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga dapat kembali bekerja setelah hasil negatif pada hari kedua setelah terpapar.

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan semakin banyak jumlah dokter yang terinfeksi corona.

"Benar. Semakin banyak yang tertular Covid-19," kata Zubairi kepada Katadata, Sabtu (12/2).

Zubairi menjelaskan, hasil skrining yang dilakukan Kemenkes pada 30 Januari-5 Februari 2022 pada 9.161 staf RS vertikal menunjukan 9% staf positif corona.

Positive rate tertinggi berada di RS Ketergantungan Obat Jakarta, yaitu 63%. Kemudian positve rate RSUP Fatmawati Jakarta sebesar 41%, RSPI Sulianti Saroso 40%, dan RS Jantung Harapan Kita 39%. Sementara, positive rate di RS Paru Rotinsulu Jawa Barat sebesar 40% dan RSJ Radjiman Lawang Jawa Timur 50%.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...