Sri Mulyani: Ekonomi RI akan Tumbuh di Atas 5% pada Kuartal I 2024

Ferrika Lukmana Sari
3 Mei 2024, 18:35
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5% pada kuartal I 2024. Hal ini didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat baik dari sisi konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh penyelenggaran Pemilu 2024 serta kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan ASN yang turut mendorong konsumsi masyarakat.

"Pemerintah juga memberikan tunjangan hari raya (THR) sebesar 100% dan memberikan penguatan terhadap belanja negara," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/5).

Tak hanya itu, realisasi investasi juga naik lebih tinggi dari perkiraan karena ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah. "Kemudian didorong aktivitas konsumsi properti swasta sebagai dampak positif dari insentif yang diberikan pemerintah," ujarnya.

Di tengah optimitis itu, Bendahara Negara ini justru mewaspadai kinerja ekspor nasional yang akan tertekan akibat moderasi harga komoditas dan lemahnya permintaan global.

Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tetap tinggi pada US$ 140 miliar, walau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$ 144 miliar.

“Angka ini setara 6,4 bulan impor atau 6,2 impor dan pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah, masih di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor,” ujarnya.

Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Yen dan Won

Sri Mulyani menilai pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 5,02% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lebih baik jika dibandingkan dengan Yen Jepang dan Won Korea.

Berdasarkan paparannya, tercatat indeks dolar AS menguat tajam sejak April 2024 akibat eskalasi geopolitik. Namun per 16 April 2024, dolar AS mengalami apresiasi 4,86% dibandingkan level pada Desember 2023.

"Pada penutupan pasar 26 April, Yen dari mata uang Jepang dan Won mata uang ke Korea Selatan, masing-masing mengalami pelemahan yang sangat tajam mencapai 10,92% untuk Yen dan 6,34% ytd untuk Won," kata dia.

Perkembangan tekanan geopolitik juga turut memberikan tekanan terhadap mata uang di seluruh dunia, termasuk rupiah. Tak hanya Yen Jepang dan Won Korea, mata uang Bath Thailand juga turut melemah di level 7,63% ytd. 

Sri Mulyani bilang, rupiah mengalami pelemahan sebesar 5,02% secara ytd. Walaupun pelemahan rupiah dinilai lebih baik dari mata uang lain. Oleh karena itu, dia yakin nilai tukar rupiah bisa tetap terjaga, terutama melalui kebijakan moneter Bank Indonesia. 

Selain itu, Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dan implementasi penempatan valas ke devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) yang sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023.

Reporter: Zahwa Madjid, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...