RI Cetak Surplus Ganda Neraca Pembayaran dan Transaksi Berjalan 2021

Abdul Azis Said
18 Februari 2022, 11:36
neraca pembayaran, neraca transaksi berjalan, bank indonesia
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
Ilustrasi. BI mencatat neraca pembayaran pada tahun lalu surplus mencapai US$ 13,5 miliar.

Neraca pendapatan primer mencatat defisit US$ 32 miliar pada tahun lalu, naik dari tahun sebelumnya US$ 28,9 miliar. Peningkatan defisit terutama karena peningkatan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung kepada investor asing di sektor migas dan nonmigas.

Sementara neraca pendapatan sekunder mencatat peningkatan surplus dari US$ 5,9 miliar menjadi US$ 6,3 miliar pada tahun lalu. Peningkatan surplus didorong realisasi penerimaan hibah yang diterima pemerintah terkait bantuan Covid-19.

Selain surplus neraca transaksi berjalan, surplus besar pada neraca pembayaran juga ditopang neraca transaksi modal dan finansial. Neraca transaksi modal dan finansial pada 2021 juga membukukan surplus US$ 11,7 miliar, lebih tinggi dari capaian pada tahun sebelumnya sebesar US$ 7,9 miliar terutama ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio.

Proyeksi 2022

BI memperkirakan NPI tahun ini masih akan terjaga sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Hal ini ditopang oleh pemulihan ekonomi global meski masih dibayangi sejumlah risiko. Sementra ekonomi domestik juga tetap terjaga meski ada lonjakan Omicron di awal tahun.

"Defisit transaksi berjalan tahun 2022 diperkirakan tetap rendah dalam kisaran 1,1%-1,9% dari PDB," tulis BI.

Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial juga diperkirakan tetap surplus, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA). Ini sejalan dengan membaiknya iklim investasi di dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...