Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2022 Capai 3,5- 4%
Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 3,5% - 4% pada kuartal II-2022. Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh konsumsi selama Ramadan dan Mudik Lebaran 2022.
Konsumsi selama Ramadan dan Lebaran 2022 juga telah mendorong Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai level 51,9 pada April 2022. Angka tersebut naik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 51,3.
"Kami melihat sektor produksi terus melakukan ekspansi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5).
Airlangga menilai tantangan terbesar bagi perekonomian nasional di masa depan adalah penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) seperti yang tertuang dalam Paris Agreement. Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sebanyak 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan dunia internasional.
Menurut Airlangga, perekonomian nasional dapat susut hingga 10% jika pemerintah gagal mencapai target tersebut. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu negara yang rentan terhadap perubahan musim.
Menurut dia, salah satu ancaman terbesar yang akan dihadapi jika gagal mencapai penurunan emisi gas rumah kaca adalah maraknya kebakaran hutan di dalam negeri. Hal itu sejalan dengan data Bank Dunia yang menyebutkan bahwa Indonesia kehilangan US$ 5,2 miliar atau Rp 72,9 triliun pada 2019 akibat kebakaran hutan.
Bank Dunia memperkirakan kerusakan langsung akibat kebakaran hutan mencapai US$ 157 juta, sedangkan kerugian dari kegiatan ekonomi mencapai US$ 5 miliar. Kebakaran hutan diperkirakan mencapai lebih dari 942 ribu hektare pada 2019.
Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sejak kebakaran hebat pada 2015. Para pejabat mengatakan, lonjakan disebabkan oleh pola cuaca El Nino yang memperpanjang musim kemarau.
Sekitar 44 % dari area yang terbakar pada tiga tahun lalu berada di lahan gambut. Sementara emisi karbon dari kebakaran Indonesia diperkirakan hampir dua kali lipat dari emisi kebakaran di Amazon Brasil pada 2019.
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi2022 bagi negara-negara Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, lebih lambat dibanding yang sebelumnya diproyeksikan menyusul tekanan-tekanan, seperti perang Rusia-Ukraina.
Dalam proyeksi yang dirilis pada hari Selasa (5/4/2022), Bank Dunia memperkirakan Indonesia akan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% pada tahun 2022, lebih rendah 0,1 poin dari proyeksi yang dirilis pada bulan Oktober 2021.