Inflasi Jepang Akhirnya Melewati Target 2%, Tertinggi dalam 7 Tahun

Abdul Azis Said
20 Mei 2022, 18:31
inflasi jepang, jepang, inflasi, kenaikan harga
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/AWW/dj
Ilustrasi. Kenaikan inflasi di Jepang disebabkan oleh meningkatnya biaya impor.

BOJ menetapkan target inflasi 2% pada 2013, selama tahun pertama masa jabatan gubernurnya saat ini, Haruhiko Kuroda. Dia telah berulang kali mengatakan, bank sentral tidak akan terburu-buru untuk mengakhiri upaya stimulusnya. Ini karena setiap kenaikan inflasi yang didorong oleh biaya akan bersifat sementara.

Upah Jepang hampir tidak dianggarkan relatif terhadap biaya hidup sejak 1990-an dan tetap menjadi salah satu masalah paling mendesak bagi ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Kondisi ini mendorong kecenderungan rumah tangga untuk menabung daripada membelanjakan.

Data upah terbaru untuk Maret menunjukkan bahwa upah riil menyusut untuk pertama kalinya dalam tiga bulan karena inflasi melampaui pertumbuhan upah tahunan sebesar 1% tahun-ke-tahun dalam total pendapatan tunai.

Tingkat inflasi April yang diumumkan oleh pemerintah sesuai dengan perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters. Itu jauh lebih kuat daripada kenaikan tahunan 0,8% yang terlihat pada Maret, tetapi angka sebelumnya lebih kuat dipengaruhi oleh penurunan besar dalam biaya telepon seluler yang memudar dari perhitungan.

"Kenaikan pada biaya impor berarti uang mengalir ke luar negeri. Tidak salah kalau ekonominya buruk," kata Atsushi Takeda, kepala ekonom di Itochu Economic Research Institute.

Inflasi sekarang mungkin tinggi menurut standar Jepang, tetapi tetap rendah dibandingkan dengan apa yang terlihat di negara lain. Perusahaan Jepang tidak dapat dengan mudah menaikkan harga ketika pertumbuhan upah lamban. 

Di negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, inflasi tahunan pada April 2022 mencapai 8,3%, sedangkan Inggris mencapai 9%. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...