Data Ekonomi RI Positif, Penawaran Lelang SUN Melonjak 2 Kali Lipat
Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (24/5) kembali diserbu investor seiring kinerja perekonomian domestik yang positif. Nilai penawaran yang masuk pada lelang kemarin mencapai Rp 39,4 triliun, naik dua kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya Rp 19,7 triliun.
"Hal ini dipengaruhi relatif stabilnya kondisi pasar global dan didukung positifnya kondisi perekonomian domestik," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/5).
Sentimen positif perekonomian domestik tersebut tercermin dari neraca perdagangan mencatatkan surplus tertinggi sepanjang sejarah pada bulan April sebesar USS 7.56 miliar. Selain itu, data transaksi berjalan tercatat surplus US$ 0,2 miliar dan cadangan devisa pada akhir Maret mencapai USS 139,1 miliar atau setara pembiayaan tujuh bulan impor.
Lelang kedua bulan Mei tersebut melepas tujuh seri SUN, terdiri atas lima seri obligasi negara fixed rate (FR) yang semuanya merupakan reopening dan dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) yang merupakan penawaran baru.
Dari total penawaran yang masuk, nominal yang berhasil dimenangkan sebesar Rp 20 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan pada lelang sebelumnya RP 7,7 triliun.
Penawaran tertinggi masuk untuk seri SPN tenor tiga bulan sebesar Rp 10,6 triliun. Sementara untuk seri obligasi negara FR, minat investor masih di dua seri benchmark yakni tenor lima dan 10 tahun yang mencapai 52,16% dari total penawaran yang masuk dan 65% dari total penawaran yang dimenangkan. Sedangkan penawaran yang masuk untuk seri FR tenor 10 tahun mencapai Rp 12,57 triliun.
Peningkatan minat pada lelang kali ini bukan hanya berasal dari investor domestik tapi juga asing. Penawaran dari investor asing yang masuk tercatat naik Rp 4,25 triliun dibandingkan lelang sebelumnya menjadi Rp 5,58 triliun.
Mayoritas berminat untuk membeli tenor 10 dan 15 tahun. Dari penawaran tersebut, pemerintah memenangkan Rp 4,08 triliun atau 73% dari total penawaran yang masuk.
Deni menyebut, level imbal hasil rata-rata tertimbang (WAY) pada lelang SUN kemarin untuk seri obligasi negara FR turun sebesar 11 sampai dengan 37 bps dibandingkan lelang sebelumnya. "Hal tersebut sesuai dengan kondisi pasar dan tren penurunan tingkat imbal hasil di pasar domestik beberapa hari terakhir," kata Deni.
WAY untuk tenor lima tahun sebesar 6,25%, tenor 10 tahun sebesar 7,19%, tenor 15 tahun sebesar 7,34%, tenor 20 tahun sebesar 7,35% dan tenor 29 tahun 7,29%. Sementara WAY untuk SUN tenor pendek tiga bulan sebesar 2,10% dan satu tahun sebesar 3,04%.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2022. Deni menyebut pihaknya optimistis kondisi pasar ke depan akan lebih kondusif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN.