Bank Dunia Peringatkan Risiko Stagflasi, Rupiah Melemah

Abdul Azis Said
8 Juni 2022, 09:37
rupiah, stagflasi, inflasi, bank dunia
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis empat poin ke level Rp 14.458 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah dibayangi oleh risiko stagflasi dunia seiring kenaikan inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.464 pada Pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari level penutupan kemarin di Rp 14.454 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang anjlok 0,32%, baht Thailand 0,15%, rupee India 0,1%, dan dolar Singapura 0,05%.

Sedangkan won Korea Selatan menguat 0,25%, peso Filipina 0,13%, dolar Taiwan dan yuan China 0,06%, dan ringgit Malaysia 0,02%. Lalu, dolar Hong Kong stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah melemah ke kisaran Rp 14.500 per dolar AS. Ini dengan potensi support di kisaran Rp 14.450 per dolar AS.

Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi proyeksi terbaru Bank Dunia soal risiko stagflasi.

Dalam laporan riset yang dirilis semalam, Bank Dunia mengatakan ada risiko stagflasi karena kenaikan harga akibat Perang di Ukraina meningkat. Resesi ekonomi pun bakal sulit dihindari.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...