Rupiah Menguat Tipis Usai Keputusan BI Pertahankan Bunga Acuan

Agustiyanti
23 Juni 2022, 15:10
rupiah, rupiah melemah, dolar AS, the fed
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi. Rupiah sepanjang tahun ini telah melemah 4% terhadap dolar AS.

Selain The Fed, sepuluh bank sentral negara lain telah menaikkan suku bunga acuannya pekan lalu, termasuk di antaranya tiga bank sentral utama dunia yaitu The Fed, Bank of England (BoE), dan Swiss National Bank (SNB). Berdasarkan SWFInstitute, tiga lembaga tersebut termasuk dalam 10  bank sentral dunia dengan nilai aset paling besar.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, perekonomian global saat ini memang terus diwarnai kenaikan inflasi akibat perang Rusia dan Ukraina. Berbagai bank sentral di berbagai negara pun mrespons kenaikan inflasi dengan mengerek suku bunga.

Pertumbuhan ekonomi global pun diperkirakan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Selain itu, menurut Perry, terdapat risiko stagflasi yang mungkin akan menghantui perekonomian Amerika Serikat. Selain pertumbuhan ekonomi, ia memperkirakan volume perdagangan ekonomi global juga akan lebih rendah dari prediksi awal. 

"Kondisi ini berdampak pada ketidakpastian di pasar keuangan global dan mendorong terbatasnya aliran modal asing masuk serta menekan nilai tukar rupiah," kata Perry.  

Namun di sisi lain, menurut Perry, kondisi perekonomian domestik masih terus menunjukkan pemulihan. Kinerja ekspor tetap kuat, khususnya terkait komoditas batu bara, beso baja, dan biji logam di tengah permintaan yang tertahan akibat perlambatan ekonomi global. 

Perbaikan ekonomi, menurut dia, juga tercermin pada kinerja sektor utama perekonomian, seperti industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan. Ke depan, menurut dia, perbaikan ekonomi domestik akan terus berlanjut didukung peningkatan mobilitas masyarakat dan kondisi ekspor yang positif. 

"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap berada di kisaran proyeksi BI 4,5% hingga 5,3%," ujarnya. 

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...