Data Lapangan Kerja AS Masih Kuat, The Fed Berpotensi Tetap Agresif
Bank sentral AS bulan lalu menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar tiga perempat poin persentase, kenaikan terbesar sejak 1994. Kenaikan suku bunga berukuran serupa lainnya diharapkan pada bulan Juli. The Fed telah meningkatkan suku bunga acuannya sebesar 150 basis poin sejak Maret.
Naiknya suku bunga, inflasi dan kondisi keuangan yang lebih ketat telah menggelapkan prospek ekonomi, dengan belanja konsumen naik sedikit pada Mei dan melemahnya penjualan rumah, serta izin bangunan dan output pabrik.
Kondisi-kondisi tersebut menganggu sentimen bisnis, mengakibatkan PHK di sektor perumahan dan teknologi. Beberapa perusahaan teknologi juga telah membekukan perekrutan. Meski demikian, kekurangan pekerja tetap ada di industri lain meskipun ada kekhawatiran resesi.
Lowongan pekerjaan naik di sektor perdagangan, transportasi dan utilitas di bulan Mei. Posisi yang tidak terisi juga meningkat di industri rekreasi dan perhotelan serta perawatan kesehatan dan bantuan sosial. Ada 1,9 lowongan pekerjaan untuk setiap pekerja yang menganggur di bulan Mei, menggarisbawahi ketatnya pasar tenaga kerja.
Kesenjangan pekerjaan-pekerja turun ke 3,2% yang masih tinggi dari angkatan kerja dari 3,5% pada bulan April.
"Permintaan tenaga kerja tidak dapat disangkal masih panas, menunjukkan perlu waktu untuk mengekang kelebihan permintaan pekerja," kata Lydia Boussour, ekonom utama AS di Oxford Economics di New York.