Strategi G20 Mengatasi Ancaman Krisis Pangan

Abdul Azis Said
15 Juli 2022, 15:26
G20, krisis pangan, pertemuan G20
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (ketiga kanan) menyampaikan sambutan pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022).

Ia menyebut, perang di Ukraina dan kebijakan pembatasan ekspor telah menambah permasalah krisis pangan yang sebelumnya sudah terganggu akibat pandemi. Kedua faktor tersebut telah menyebabkan gangguan pasokan yang kemudian mengerek harga pangan naik. Harga pangan telah melonjak 13% pada Maret dan diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun ini. 

Menurut Sri Mulyani, krisis pangan pada tahun ini kemungkinan lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. Kondisi ini men

Harga pangan diperkirakan masih akan tinggi untuk beberapa waktu mendatang. Hal ini membuat tantangan ekonomi global berlanjut. Krisis pangan tahun ini diperkirakan bakal lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. 

"Selain itu, krisis pupuk yang mengancam juga berpotensi memperbesar dan memperpanjang krisis pangan bahkan hingga tahun 2023 dan seterusnya," kata dia.

Dengan risiko tersebut, penting untuk mengerahkan semua mekanisme pembiayaan yang ada untuk menyelamatkan hidup banyak orang dan memperkuat stabilitas keuangan dan sosial. Ini terutama mendesak bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...