Setelah Inflasi Tinggi, BI Ramal IHK Agustus Deflasi 0,1% karena Cabai
Bank Indonesia memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) pada Juli mencatat deflasi 0,1% secara bulanan. Deflasi sampai pekan kedua Juli dipengaruhi penurunan harga cabai, bawang merah hingga minyak goreng.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Agustus 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu kedua Agustus 2022 diperkirakan mengalami deflasi sebesar 0,10%" kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (12/8).
Jika ramalan BI tersebut tidak meleset, ini akan menjadi pembalikan setelah bulan lalu mencatat inflasi 0,64% secara mtm. IHK sebelumnya mencatatkan deflais terakhir kali pada Februari sebesar 0,02%.
Erwin menyebut beberapa harga mencatatkan penurunan harga yang kemudian mendorong inflasi pada IHK bulan ini. Sejumlah komoditas utama yang deflasi sampai dengan minggu kedua yakni bawang merah 0,14%, cabai merah 0,09%, cabai rawit dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,06%. Daging ayam ras alami deflasi 0,04%, tarif angkutan udara 0,03%, tomat 0,02%, serta bayam dan jeruk masing-masing sebesar 0,01%.
Sebaliknya, beberapa komoditas yang mencatat inflasi yakni bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,08% mtm, rokok kretek filter 0,03%, air kemasan dan beras masing-masing sebesar 0,01%.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) menunjukkan sejumlah harga komoditas terpantau turun dalam sebulan terakhir. Penurunan terbesar pada bawang merah 30,8% menjadi Rp 43.700 per Kg pada hari ini.
Harga cabai rawit merah turun 30,5% menjadi Rp 70.300 per Kg dan cabai merah keriting 27,2% menjadi Rp 65.300 per Kg. Harga cabai merah besar turun 24% menjadi Rp 65.200 per Kg.
Berbagai jenis minyak goreng mencatat penurunan harga. Minyak goreng kemasan sederhana turun 13,6% menjadi Rp 18.400 per liter, minyak goreng curah turun 9% menjadi Rp 14.100 per Kg dan minyak goreng kemasan premium 8,5% menjadi Rp 22.600 per liter.
Komoditas pangan lainnya yang turun harga yakni daging ayam ras 8,5% menjadi Rp 34.600 per Kg, daging sapi paha belakang 1,1% menjadi Rp 135.500 per Kg serta gula pasir 1% menjadi Rp 14.400 per Kg.
Sebaliknya, komoditas pangan yang harganya naik dalam sebulan yakni tepung terigu 1,7% menjadi Rp 12.200 per Kg, beras medium 1% menjadi Rp 10.500 per Kg dan telur ayam ras 0,7% menjadi Rp 29.500 per Kg.