Kemenkeu Optimistis Angka Kemiskinan Bisa Turun Meski Harga BBM Naik

Abdul Azis Said
5 September 2022, 12:51
kemiskinan, harga bbm naik, harga bbm
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU
Ilustrasi. Pemerintah telah menggelontorkan BLT sebesar Rp 24 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM.

Jenis bantuan ini dinilai akan menjangkau kelompok masyarakat kelas menengah, terutama pekerja dengan penghasilan rendah. Jenis bantuan serupa pernah diberikan saat pandemi dan diklaim berhasil menjaga daya beli kelompok menengah bawah.

Ketiga, bantuan melalui anggaran daerah. Sri Mulyani akan memangkas 2% dari dana transfer umum (DTU) dengan total Rp 2,17 triliun. Dana tersebut kemudian digunakan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat atas biaya transportasi angkutan umum, ojek, memberi bantuan kepada nelayan, hingga tambahan perlindungan sosial.

"Kami berharap betul-betul terkompensasi dan ini artinya betul-betul pengalihan subsidi dari subsidi barang yang bisa dikonsumsi kelompok menengah atas menjadi subsidi kepada kelompok miskin dan rentan yang betul-betul membutuhkan," kata Suahasil.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menyebut, kenaikan harga BBM akan mengerek inflasi. Jumlah orang miskin berpotensi meningkat dengan naiknya thershold untuk garis kemiskinan

"Masalahnya bukan hanya orang yang di bawah garis kemiskinan, tapi masalahnya yang lebih besar adalah yang di sekitar garis kemiskinan ada sekitar 70 juta orang, ini sering tidak disebut sebagai jumlah orang miskin," kata Faisal kepada Katadata.co.id.

Bukan hanya angka kemiskinan, menurut dia, harga BBM yang makin mahal juga bisa menambah jumlah pengangguran. Kenaikan BBM mendorong kenaikan biaya produksi. Beberapa sektor usaha yang sensitif terhadap kenaikan harga bahan bakar seperti industri tekstil diperkirakana bakal melakukan penyesuaian rencana produksi, termasuk memangkas jumlah karyawan.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...