Amerika Berpotensi Hadapi Musim Flu Parah, Kasus di New York Melonjak

Agustiyanti
9 Oktober 2022, 10:48
flu, kasus flu, musim flu parah, amerika serikat
pexels.com
Ilustrasi. Kasus Flu meningkat di New York pada awal bulan ini.

Amerika Serikat terhindari dari peningkatan kasus musiman influenza yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di negara tersebut dalam dua tahun terakhir. Namun, kondisi ini kemungkinan tak akan terjadi lagi pada tahun ini. 

Mengutip Fox5, Departemen Kesehatan Negara Bagian New York telah melihat kasus flu tersebar luas di seluruh negara bagian. Sudah ada 596 kasus influenza yang dikonfirmasi laboratorium untuk pekan yang berakhir 1 Oktober melonjak dari catatan pada 9 Oktober tahun lalu yang hanya 150 kasus. 

Pejabat kesehatan mengatakan jumlah kasus mulai dilaporkan dalam jumlah yang lebih tinggi dari biasanya pada September, dan kasus flu yang dikonfirmasi laboratorium meningkat dari minggu ke minggu.

Departemen kesehatan AS memperingatkan orang-orang untuk mendapatkan vaksinasi flu tahunan mereka. Pusat Pengendali Penyakit Menular di AS atau CDC juga memperingatkan ada potensi terjadi musim flu yang parah pada tahun ini. 

Baik Covid-19 maupun flu adalah penyakit pernapasan menular yang memiliki gejala serupa, sehingga sulit untuk membedakan kedua infeksi virus tersebut. Gejala keduanya dapat berkisar dari ringan hingga berat, termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, nyeri tubuh, sakit kepala, kedinginan, dan kelelahan. Gejala pernapasan mungkin muncul tanpa demam dan beberapa orang mungkin juga mengalami muntah dan diare

Musim flu di AS biasanya berlangsung dari Oktober hingga Mei, dan biasanya mencapai puncaknya antara Desember dan Februari. Departemen Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air panas atau menggunakan hand sanitizer dan batuk atau bersin ke tisu.

Mereka juga merekomendasikan orang memakai masker yang menutupi hidung dan mulut mereka jika mereka menunjukkan gejala.

Mengutip US News and World Report, para ahli khawatir musim flu parah akan terjadi pada tahun ini. Tingkat kekebalan yang rendah serta pelonggaran langkah-langkah mitigasi Covid-19 akan menjadi pemicunya. Ini karena cuaca yang lebih dingin mendorong lebih banyak orang di dalam ruangan sehingga memicu penyebaran virus lebih cepat. 

“Kami mendapatkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, beberapa orang tidak memilih untuk mendapatkan suntikan flu mereka,” Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengatakan kepada ABC News pada 22 September.

Musim flu selama beberapa tahun terakhir relatif terkendali kemungkinan karena banyak strategi mitigasi untuk mencegah C0vid-19. Di sisi lain, hal ini kemungkinan menurunkan tingkat kekebalan populasi, yang  juga menimbulkan kekhawatiran bahwa tahun depan, Anda mungkin memiliki tantangan yang lebih besar dalam menghadapi flu. 

Apa sebenarnya yang diyakini para ahli terkemuka bahwa musim flu AS bisa cukup parah? Petunjuk terbesar datang dari belahan bumi selatan, yakni Australia yang telah melewati flu musim dingin terburuknya dalam lima tahun.

Pada 2021, ada hampir 600 kasus influenza yang dikonfirmasi laboratorium di Australia dan tidak ada kematian. Selama musim flu tahun ini, negara itu telah melaporkan lebih dari 224.000 kasus dan 305 kematian.

Anak-anak sangat terpukul selama musim flu Australia. Anak-anak berusia 5-9 tahun melaporkan tingkat flu tertinggi bersama dengan anak-anak di bawah 5 tahun dan remaja serta remaja di bawah usia 20 tahun.

Di AS, kematian akibat flu pada anak-anak telah mencatatkan rekor tertinggi dalam 100 tahun terakhir pada 2010. Pada musim lalu, kematian akibat flu pada anak-anak mencapai 39 kematian. Semenatra musim sebelumnya hanya mencatatkan satu kematian. Tanpa banyak terpapar flu selama dua musim terakhir, para ahli khawatir anak-anak juga bisa terkena gejala flu yang parah. 

Lonjakan Covid-19 juga diperkirakan terjadi pada musim gugur dan musim dingin. Orang Amerika sebagian besar telah mengurangi penggunaan masker dan jarak sosial. Tidak jelas apakah mereka akan bersedia untuk kembali menggunakan masker dan menjaga jarak meskipun ada kesepakatan di antara para ahli bahwa itu akan membantu mengendalikan flu dan virus corona.

“Jika orang bersedia untuk memulai kembali jarak sosial dan pemakaian masker jika kita melihat peningkatan kasus COVID, maka saya berharap ini akan membantu mengurangi peningkatan penyebaran influenza juga,” Jason McKnight, seorang profesor asosiasi klinis di Fakultas Kedokteran A&M Texas, mengatakan dalam sebuah pernyataan. 

Para ahli mendesak individu untuk bersiap menghadapi musim flu dengan mendapatkan vaksin. Ini untuk membantu membatasi kasus dan mengurangi penyakit parah, terutama pada kelompok berisiko tinggi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...