Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini Didorong Kinerja Bursa Saham

Abdul Azis Said
25 Oktober 2022, 09:35
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis empat poin ke level Rp 15.590 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Analis memprediksi masih ada potensi penguatan seiring kinerja positif bursa saham, tetapi risiko kenaikan bunga The Fed masih membayangi.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan dari posisi pembukaan ke arah Rp 15.612 pada pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di level Rp 15.586 per dolar AS.

 Mata uang Asia lainnya bergerak variatif. Pelemahan dialami yen Jepang 0,03%, bersama Dolar Taiwan 0,21%, won Korsel 0,01%, yuan Cina 0,6% dan ringgit Malaysia 0,07%.

Sebaliknya, baht Thailand menguat 0,17% bersama rupee India 0,08%, peso Filipina 0,05% dan dolar Singapura 0,02%. Sementara itu nilai tukar dolar Hong Kong stagnan.

 Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi kembali menguat hari ini seiring menghijaunya bursa saham. Rupiah diperkirakan bergerak menguat ke arah Rp 15.550-Rp 15.530, dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.600 per dolar AS.

 Indeks saham Asia terlihat bergerak positif pagi ini. Nikkei 225 Jepang menghijau 0,74%, Kospi Korea Selatan 0,42%, Nifty 50 India 0,88%. Kinerja ini menyusul indeks Wall Street dan Eropa ditutup menghijau pada perdagangan kemarin.

 "Hal ini mengindikasikan pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko. Ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah hari ini," kata Ariston dalam risetnya, Selasa (25/10). 

 Meski demikian rupiah masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed. Pasar menanti pertemuan The Fed pekan depan dengan mayoritas memperkirakan suku bunga akan naik lagi 75 bps.

 Selain itu, pasar juga mencermati risiko resesi ekonomi global ke depan. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan global akan melambat tahun depan ke 2,7%. Dua risiko ini, kenaikan bunga The Fed dan resesi menekan pergerakan aset berisiko termasuk rupiah.

"Meskipun rupiah berpeluang menguat hari ini, rupiah masih rentan berbalik melemah lagi," kata Ariston.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak datar. Kurs diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.550-Rp 15.650 per dolar AS.

Sentimen risk on di bursa saham disebut kembali mendukung penguatan rupiah hari ini. Sebaliknya, ekspektasi kenaikan suku bunga global membayangi pergerakan nilai tukar.

 "Ekspektasi suku bunga masih membebani menjelang pertemuan bank sentral Eropa dan Amerika Serikat yang diperkirakan keduanya akan menaikkan suku bunga secara agresif 75 bps," kata Lukman.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...