Indonesia Kantongi Pinjaman dari ADB Rp 7,8 T untuk Reformasi Energi

Abdul Azis Said
29 November 2022, 13:47
ADB, pinjaman
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. ADB sebelumnya telah menyetujui pinjaman untuk Indonesia dengan besaran yang sama US$ 500 juta atau Rp 7,6 triliun untuk reformasi BUMN.

Pembiayaan terhadap subprogram tersebut dilakukan untuk mendukung upaya reformasi tarif listrik. Program ini juga bertujuan mendukung subsidi yang tepat sasaran, memberi dukungan bagi kelompok rentan, termasuk rumah tangga dengan perempuan sebagai kepala keluarga.

ADB menyebut output dari program tersebut telah berhasil membawa penghematan bahan bakar yang signifikan dan subsidi listrik selama periode program. Dengan demikian, program tersebut juga disebut membantu pemerintah mengelola kenaikan tajam harga energi internasional pada tahun ini.

Subprogram tersebut juga mendukung inisiatif pemerintah dalam mengedepankan produksi energi terbarukan dengan mekanisme  penetapan harga baru, peraturan untuk mempromosikan sistem pembangkit listrik tenaga surya terapung, sistem surya fotovoltaik di atap bangunan, kendaraan listrik, serta berbagai standar dan langkah-langkah efisiensi energi. Melalui reformasi tersebut, pemerintah Indonesia telah mengadopsi insentif energi terbarukan dan memperluas akses energi sehingga mencapai lebih dari 99% penduduk pada 2021, naik dari sebelumnya 84% pada 2014.

ADB juga kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung program pensiun dini PLTU batu bara Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan bersama Pemerintah Indonesia untuk Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP) dan Mekanisme Transisi Energi (ETM) yang telah diumumkan pada pertemuan G20 di Bali beberapa pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...