Dolar Mulai Ditinggalkan, Porsi di Cadangan Devisa Global Terus Turun

Agustiyanti
6 April 2023, 11:36
dolar AS, dolar, cadangan devisa
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pangsa dolar AS dalam cadangan devisa bank sentral lain terus menurun.

Banyak negara yang berupaya untuk mengurangi penggunaan dolar AS untuk meminimalisasi dampak rambatan jika terjadi gejolak keuangan global. Data IMF juga menunjukkan, pangsa pasar dolar AS sebagai mata uang global menurun menuju ke level terendah sejak 1994, yakni mencapai 58,4%. 

Penggunaan dolar sebagai cadangan devisa global juga sempat jatuh sejak 1978 dari posisinya yang mencapai 85%. Inflasi AS yang meledak membuat bank sentral lainnya enggan memegang sekurita dalam mata uang ini.  Meski inflasi mulai turun pada 1980-an, bank-bank sentral di seluruh dunia membutuhkan waktu lama hingga kepercayaan terhadap dilar kembali lagi. 

Dolar AS bahkan mencapai titik terendahnya pada 1991 dengan pangsa hanya mencapai 46% dari total cadangan devisa global. Kemudian sempat memantul naik kembali sejak itu hingga tahun 2000, lalu mengalami tren penurunan. 

Dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa global berarti bahwa bank sentral asing dan lembaga resmi asing lainnya memiliki aset berdenominasi dolar AS, seperti sekuritas treasury AS, obligasi korporasi AS, sekuritas berbasis hipotek AS, dan sejenisnya.

Lembaga-lembaga ini juga memiliki cadangan devisa selain aset dolar. Namun, kepemilikan dalam mata uang lokal mereka sendiri tidak termasuk dalam cadangan devisa. Dengan demikian,  kepemilikan aset berdenominasi dolar oleh Federal Reserve tidak termasuk cadangan devisa, seperti halnya kepemilikan aset berdenominasi euro oleh ECB tidak termasuk. 

Bank sentral seluruh dunia selain The Fed menggenggam US$6,47 triliun dalam aset berdenominasi US$ hingga kuartal IV 2022, seperti sekuritas Treasury AS, obligasi korporasi AS, dan sekuritas yang didukung hipotek AS.

Adapun euro adalah mata uang cadangan terbesar kedua, dengan pangsa mencapai 20,5% pada akhir 2022. Saat euro diciptakan, ada pembicaraan bahwa nilainya akan mencapai "paritas" dengan dolar AS. Namun, krisis Utang Euro menyoroti kelemahan struktural euro, yang mengakhiri pembicaraan paritas, dan euro telah mempertahankan pangsa sekitar 20% sejak saat itu.

Yen, mata uang cadangan terbesar ketiga, memiliki pangsa 5,5%. Sementara pound Inggris, mata uang cadangan terbesar keempat memiliki pangsa 4,9%.

Yuan Belum Bisa Menggantikan

Yuan Cina sempat digadang-gadang dapat menggantikan peran dolar AS. Namun dalam hal cadangan devisa global, pangsa yuan Cina justru turun pada tahun lalu. Porsi yuan sebagai cadangan devisa global turun menjadi 2,7% pada akhir tahun ini. 

Penurunan porsi yuan dalam cadangan devisa global tak lepas dari kontrol modal, masalah konvertibilitas, dan masalah lainnya. Hal ini membuat bank sentral lain tampaknya kurang mempercayai yuan sehingga membuat denominasi aset dalam mata uang tersebut bergerak lambat atau tidak bergerak sama sekali.

Pada kecepatan tersebut, yuan tidak akan mendekati USD sebagai mata uang cadangan selama beberapa dekade.

Adapun nilai cadangan devisa dalam mata uang euro, yen, British Pound, RMB, dan mata uang lainnya diterjemahkan ke dalam angka USD dengan nilai tukar pada saat itu, untuk tujuan pelaporan, sehingga dapat dijumlahkan dan dibandingkan. Misalnya, nilai kepemilikan resmi Jepang atas aset berdenominasi euro dinyatakan dalam dolar dengan nilai tukar EUR-USD pada saat itu.

Lantaran dinyatakan dalam dolar, aset berdenominasi euro yang dipegang oleh Jepang naik atau turun dengan nilai tukar USD-EUR, bahkan jika kepemilikan Jepang tidak berubah. Dengan kata lain, nilai tukar antara USD dan mata uang cadangan lainnya berdampak pada besarnya aset non-USD.

Sejak tahun 2000, nilai tukar mata uang utama telah melambung naik dan turun dalam kisaran yang cukup luas, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Dolar [DXY], yang tidak hanya didominasi oleh euro dan yen, tetapi juga pound Inggris, dolar Kanada , Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...