IMF Peringatkan Risiko Utang Swasta Naik di Asia saat Era Bunga Tinggi

Abdul Azis Said
3 Mei 2023, 16:38
IMF, utang swasta, risiko utang
123.rf/bumbledee?
Ilustrasi. IMF menyebut utang swasta di kawasan terkonsentrasi di perusahaan-perusahaan rentan, yakni korporasi dengan rasio cakupan bunga atau interest coverage ratio (ICR) yang rendah atau kurang dari satu.

Dana Moneter Internasional atau IMF memperingatkan risiko utang swasta di Asia, termasuk Indonesia yang meningkat di tengah era bunga tinggi. Risiko itu bisa meluas dalam kondisi sistem keuangan global yang makin memburuk.

Sektor swasta di Asia telah menumpuk utang selama pandemi. Pengetatan moneter dengan serangkaian kenaikan bunga agresi di Amerika Serikat dan negara maju  akan memperburuk situasi karena biaya utang meningkat. 

IMF menyebut utang swasta di kawasan terkonsentrasi di perusahaan-perusahaan rentan, yakni korporasi dengan rasio cakupan bunga atau interest coverage ratio (ICR) yang rendah atau kurang dari satu. ICR ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga, semakin rendah rasionya maka kesanggupan membayar bunga semakin buruk. 

"Pada pertengahan 2022, lebih dari 20% utang perusahaan di Cina, India, Indonesia, Korea Selatan dan Thailand dimiliki oleh perusahaan dengan ICR rata-rata kurang dari satu selama empat kuartal, perusahaan ini dianggap beresiko bangkrut," dikutip dari laporan terbaru IMF, Rabu (3/5).

Konsentrasi utang di perusahaan yang berisiko itu jauh di atas rata-rata historis. Mayoritas berasal dari sektor industri, properti serta konstruksi. Ini tidak termasuk utang UMKM.

Dalam laporan itu, IMF kemudian membuat dua skenario terkait kerentanan dari sektor swasta di Asia ke depan dengan suku bunga yang lebih tinggi dan kondisi keuangan global yang bergejolak. 

Skenario pertama, pengetatan kredit perbankan yang moderat. Pada skenario ini, diasumsikan bahwa pendanaan akan semakin ketat karena perusahaan jasa keuangan menaruh perhatian yang lebih besar terhadap solvabilitas bank dan potensi eksposur di seluruh sistem keuangan di tengah peristiwa krisis perbankan AS dan pengetatan moneter.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...