Sri Mulyani Waspadai Ekonomi Dunia Bakal Melemah dalam Jangka Panjang

Abdul Azis Said
5 Juni 2023, 15:16
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta

Ekonomi AS dan Eropa saat ini hanya tumbuh di sekitar 0-1% meskipun berhasil lolos dari resesi. Kinerja itu sebagai dampak suku bunga higher for longer. Hal ini semakin diperburuk pemulihan ekonomi Cina pasca pelonggaran kebijakan Covid-19 ternyata tak melejit sesuai ekspektasi.

Meski demikian, ia juga menyebut masih ada beberapa faktor positif yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Pemerintah pun mematok target pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,7%.

Faktor pendorong tersebut di antaranya meredanya kebijakan moneter global, keberlanjutan reformasi struktural, peluang peningkatan ekspor sejalan dengan pemulihan mitra dagang utama dan masih berlanjutnya capital inflow. Selain itu, ia juga menyebut Pemilu bisa menjadi pendongkrak ekonomi.

Lebih lanjut, upaya Cina untuk memperbaiki permasalahan di sektor properti diharap bisa menjadi faktor positif bagi ekonomi dunia dan Indonesia.

"Tentu kita berharap kalau memang berhasil, ini bisa memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Cina, dunia dan tentunya terhadap permintaan komoditas kita," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...