Harga Barang Produsen di Cina Merosot, Tanda Daya Beli Lesu

Agustiyanti
10 Juli 2023, 09:29
Cina, ekonomi Cina, daya beli, deflasi, inflasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/WSJ/cf
Ilustrasi. Ekonomi Cina mulai lesu setelah sempat melesat usai pembatasan Covid-19 dibuka pada akhir tahun lalu.

Harga barang tingkat produsen di Cina merosot lebih besar daripada perkiraan para analis. Kondisi ini menunjukkan kondisi lesunya daya beli masyarakat yang menjadi tantangan pemulihan ekonomi terbesar kedua dunia ini. 

Data Biro Statistik Cina menunjukkan, harga produsen pada Juni 2023 turun 5,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan hasi jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 5,0% maupun data bulan sebelumnya yang turun 4,6%.

Inflasi harga konsumen tahunan juga terpantau datar pada Juni, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan 0,2% berdasarkan jajak pendapat Reuters dan kenaikan 0,2% pada Mei. Inflasi harga konsumen bulanan pada Juni melemah 0,2%. 

Tingkat inflasi yang semakin rendah memicu kewaspadaan terhadap risiko deflasi yang menghantui perekonomian Cina. Tingkat inflasi yang rendah ini sangat kontras dengan kenaikan harga di ekonomi utama lainnya di seluruh dunia, menunjukkan lemahnya permintaan domestik di dalam negeri.

Ekspor Cina turun 7,5% pada bulan Mei dari tahun sebelumnya, penurunan terbesar sejak Januari, dan impor semakin menyusut. PMI manufaktur resmi negara itu, ukuran aktivitas pabrik di antara perusahaan besar milik negara, meluncur lebih jauh ke wilayah kontraksi pada bulan Mei.

Sementara itu, tingkat pengangguran kaum muda melonjak ke rekor tertinggi 20,4% pada bulan April, menyoroti tekanan yang dihadapi ekonomi untuk menyerap pekerja baru. "Pertumbuhan Cina telah kehilangan momentum di tengah kepercayaan yang memburuk," kata Zhaopeng Xing dan Betty Wang, analis ANZ Research, dalam sebuah catatan penelitian pada pekan lalu.

Selain itu, menurut Wang, banyak rumah tangga yang terlilit hutang mencoba untuk menabung untuk membayar kembali pinjaman daripada membelanjakannya, kata mereka. Pemerintah daerah juga menghadapi tekanan pembayaran utang yang meningkat tahun ini.

Bank sentral Cina atau People Bank of China bahkan memangkas suku bunga acuannya dari 2% menjadi 1,9% untuk mendorong perekonomian. Langkah ini mengejutkan di tengah masih terjadinya kenaikan suku bunga di AS dan Eropa. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...