APBN Surplus Jumbo, Realisasi Pembiayaan Utang Baru Capai Rp 166 T

Agustiyanti
25 Juli 2023, 15:18
sri mulyani, utang, pembiayaan utang
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan utang dalam APBN 2023 ditargetkan mencapai Rp 696,3 triliun.

Kementerian Keuangan mencatat, realisasi pembiayaan utang pada semester pertama tahun ini baru mencapai Rp 166,5 triliun atau 23,9% dari target APBN 2023. Pembiayaan utang yang turun seiring dengan kinerja pendapatan negara yang kinclong sehingga mendorong surplus pada APBN mencapai Rp 152 triliun pada paruh pertama 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan utang dalam APBN 2023 ditargetkan mencapai Rp 696,3 triliun. Namun, realisasinya hingga semester pertama tahun ini belum mencapai seperempat target.

Realisasi pembiayaan pada semester  pertama tahun ini juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 196,9 triliun. Padahal, menurut Sri Mulyani, tren pembiayaan utang pada tahun lalu juga sudah menurun.

"Tren ini harus dijaga, karena situasi global yang cenderung dengan kenaikan suku bunga tinggi dan volatilitas tinggi. Eksposure pembiayaan utang harus dijaga di level aman, yang dilakukan dengan menurunkan pembiayaan utang," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (24/7). 

Sri Mulyani menjelaskan, realisasi pembiayaan pada semester pertama tahun ini masih didominasi penerbitan surat berharga negara atau SBN neto sebesar Rp 157,9 triliun, sedangkan pinjaman neto hanya mencapai Rp 8,6 triliun. Realisasi keduanya lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu masing-masing Rp 182,6 triliun dan Rp 14,2 triliun. 

Penerbitan SBN dan pinjaman neto adalah total penerbitan dan penarikan utang setelah dikurangi pelunasan utang jatuh tempo. 

Sri Mulyani mengatakan, kinerja pembiayaan utang yang turun tak lepas dari kinerja pendapatan negara yang masih kuat. Pendapatan negara pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 1.407,9 triliun atau setara dengan 57,2% dari target tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh 5,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Di sisi lain, menurut Sri Mulyani, belanja negara relatif tertahan dengan pertumbuhan hanya 0,9% dari tahun lalu. Pemerintah sudah membelanjakan Rp 1.254,7 triliun sepanjang enam bulan terakhir atau 41% dari pagu tahun ini. Dengan kondisi tersebut, pemerintah berhasil membukukan surplus Rp 152 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...