Targetkan Inflasi AS 2%, Fed Buka Opsi Kerek Lagi Suku Bunga September

Happy Fajrian
27 Juli 2023, 06:17
suku bunga, the fed, bank sentral as, inflasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Ketua Fed Jerome Powell menyatakan tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lanjutan pada pertemuan September.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (26/7). Ketua Fed Jerome Powel mengatakan ekonomi masih perlu melambat dan pasar tenaga kerja melemah agar inflasi dapat kembali ke target 2%.

Kenaikan suku bunga The Fed merupakan yang ke-11 dalam 12 pertemuan terakhirnya, menetapkan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50%. Terakhir kali suku bunga berada di kisaran tersebut yaitu sebelum krisis 2008.

“Komite Pasar Terbuka Federal akan terus menilai informasi tambahan dan implikasi terhadap kebijakan moneter,” kata Fed dalam pernyataannya saat mengumumkan kenaikan suku bunga.

Powell juga tidak membuat janji dengan tetap membuka peluang untuk kenaikan suku bunga lanjutan pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) September. Meski turunnya inflasi dan data ekonomi yang lebih lemah diperkirakan dapat membuat Fed menghentikan kenaikan suku bunga.

“Bank sentral sangat memperhatikan totalitas data yang masuk, dan khususnya mempelajarinya untuk mencari tanda-tanda bahwa ekonomi sedang menuju periode pertumbuhan di bawah tren yang dibutuhkan agar inflasi turun,” kata Powell.

Inflasi AS saat ini dinilai masih dua kali lipat di atas target Fed. Sementara inflasi turun, tingkat pengangguran tetap rendah di level 3,6%. Pertumbuhan ekonomi tetap di atas tingkat tren yang diperkirakan Fed sebesar 1,8%.

Powell mengakui sebagai perkembangan positif bahwa inflasi telah turun dari level tertinggi tahun lalu tanpa dampak yang signifikan terhadap ekonomi AS.

Tetapi ketika The Fed memasuki periode sulit dalam melawan inflasi, menyeimbangkan kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut terhadap risiko terlalu jauh, dia mengatakan menyelesaikan tugas inflasi kemungkinan akan membutuhkan beberapa kerugian ekonomi.

“Pertimbangan saya adalah bahwa kita akan dapat mencapai inflasi kembali ke target kita tanpa penurunan yang sangat signifikan yang mengakibatkan tingkat kehilangan pekerjaan yang tinggi,” kata Powell.

“Tapi masih jauh untuk memastikannya dan kita memiliki banyak hal yang tersisa. Mengurangi inflasi kemungkinan akan membutuhkan periode pertumbuhan di bawah tren dan beberapa kondisi pasar tenaga kerja yang melemah,” ujarnya lagi.

Seperti yang dinyatakan setelah pertemuannya bulan lalu, The Fed mengatakan akan mengamati data yang masuk dan mempelajari dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi dalam menentukan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat untuk mencapai target inflasinya.

Meskipun data inflasi sejak pertemuan Fed 13-14 Juni lebih lemah dari yang diharapkan, pembuat kebijakan enggan untuk mengubah pendekatan hawkish mereka sampai ada lebih banyak kemajuan dalam mengurangi tekanan harga.

Dalam proyeksi terbaru yang dikeluarkan pada akhir pertemuan Juni, 12 dari 18 pembuat kebijakan mengatakan mereka mengantisipasi setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi akan diperlukan pada akhir tahun ini agar kondisi keuangan cukup ketat untuk memastikan inflasi terus menurun.

Powell mengatakan keputusan akan terus dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan dan bahwa para pejabat hanya dapat memberikan panduan terbatas tentang kebijakan moneter selanjutnya di lingkungan saat ini.

“Sangat mungkin bahwa kami akan menaikkan tingkat dana (federal) lagi pada pertemuan September jika datanya diperlukan, dan saya juga akan mengatakan bahwa mungkin kami akan memilih untuk menahan suku bunga, jika itu adalah kebijakan yang tepat,” kata Powell.

Namun dia memperingatkan, agar pasar tidak mengharapkan pelonggaran suku bunga dalam jangka pendek. “Kami akan merasa nyaman memangkas suku bunga ketika kami merasa nyaman memangkas suku bunga, dan itu tidak akan terjadi tahun ini,” kata Powell.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...