Lonjakan Impor Minyak Jadi Penyebab Surplus Dagang Anjlok pada Juli

Abdul Azis Said
15 Agustus 2023, 17:01
neraca dagang, surplus neraca dagang
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Ilustrasi. BPS mencatat, impor minyak dan gas Indonesia melonjak 41% pada bulan lalu, dipicu kenaikan impor minyak mentah hingga 83% dalam sebulan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang bulan lalu anjlok menjadi US$ 1,31 miliar pada Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya mencapai US$ 3,5 miliar  Salah satu pemicunya adalah lonjakan impor minyak mentah yang menyebabkan defisit perdagangan migas melebar saat surplus nonmigas juga menyusut. 

BPS mencatat, impor minyak dan gas Indonesia melonjak 41% pada bulan lalu, dipicu kenaikan impor minyak mentah hingga 83% dalam sebulan. Mayoritas impor minyak mentah Indonesia berasal dari Nigeria, Arab Saudi dan Angola. 

Kenaikan impor minyak tersebut memperlebar defisit dagang migas Indonesia pada bulan lalu menjadi US$ 1,91 miliar. "Defisit migas Juli merupakan yang tertinggi sejak November 2022," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (15/8).

Meski demikian, menurut dia, penurunan pada surplus dagang bulan lalu sebetulnya tidak hanya dipicu pelebaran defisit migas. Neraca dagang nonmigas juga mencetak surplus yang lebih kecil, turun dari Juni sebesar US$ 4,42 miliar menjadi US$ 3,22 miliar.

Surplus nonmigas yang lebih kecil itu seiring kenaikan impor nonmigas yang lebih cepat dibandingkan kenaikan ekspor. Nilai ekspor nonmigas pada Juli 2023 sebesar US$ 19,65 miliar, naik tipis 1,7% dibandingkan bulan sebelumnya.

Peningkatan nilai ekspor lebih didorong kenaikan ekspor besi dan baja, ekspor nikel dan barang daripadanya serta produk kimia. Ekspor ketiga barang itu naik dua digit pada bulan lalu.

Namun demikian, menurut dia, kenaikan impor barang nonmigas lebih cepat yakni 10,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama dari komoditas produk mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanis serta impor kendaraan dan bagiannya. 

Kenaikan impor tersebut utamanya yang berasal dari Cina, nilai impornya meningkat 14,3%. Kenaikan impor dari Negeri Panda itu menyebabkan pangsanya terhadap total impor Indonesia meningkat menjadi 33,8% dari bulan sebelumnya masih sekitar 32%.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...