Whoosh Beroperasi Komersial, Bagaimana Nasib Argo Parahyangan?
Kementerian Perhubungan masih mengkaji masa depan operasional Kereta api Argo Parahyangan. Hal tersebut disampaikan setelah peluncuran pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh secara berbayar.
Kedua kereta api tersebut menghubungkan Jakarta dan Bandung melalui rute yang berbeda. Argo Parahyangan menghubungkan Stasiun Gambir dan Stasiun Kota Bandung, sedangkan Whoosh menghubungkan Stasiun Whoosh Halim dan Stasiun Whoosh Padalarang.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, ada beberapa wacana pengoperasian Argo Parahyangan pada masa depan. Salah satu, pengubahan Argo Parahyangan dari kereta penumpang kelas ekonomi menjadi kereta wisata.
"Ada wacana untuk itu dan Pak Menteri Perhubungan sudah sampaikan, tapi tentu wacana ini harus dibahas dengan operator karena mereka juga yang akan mengoperasikan," kata Adita di Stasiun Whoosh Halim, Selasa (17/10).
Operator yang dimaksud Adita adalah PT Kereta Api Indonesia atau KAI yang juga merupakan induk usaha dari operator Whoosh, PT Kereta Cepat Indonesia China.
Meski demikian, Adita mengatakan, pengubahan fungsi Argo Parahyangan membutuhkan kajian. Tujuan kajian tersebut adalah membagi segmentasi Argo Parahyangan dan Whoosh agar kedua kereta api tersebut tidak bersaing.
Ia menilai segmen penumpang Argo Parahyangan akan menekankan kualitas perjalanan, seperti menikmati pemandangan sekitar rel. Dengan demikian, Argo Parahyangan tidak akan fokus pada waktu perjalanan.
Adita mengatakan, segmen penumpang Whoosh adalah yang membutuhkan waktu perjalanan yang cepat. Berdasarkan pantauan Katadata, waktu perjalanan Whoosh dari Stasiun Whoosh Halim ke Stasiun Bandung hanya sekitar 60 menit.