Indonesia Kantongi Pinjaman Rp 7,8 T dari ADB untuk Perbaikan SDM
Asian Development Bank (ADB) memberikan pinjaman sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,79 triliun kepada Indonesia untuk membangun sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Pinjaman ini merupakan yang kedua dari tiga subprogram peningkatan produktivitas yang sudah pernah berjalan pada 2021 untuk mengatasi dampak Covid-19.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan, program ini adalah komitmen ADB untuk meneruskan kerja sama jangka panjang dengan Pemerintah Indonesia. Pinjaman ini akan membantu membangun sistem kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang tangguh dan responsif agar dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.
“Membalikkan kemunduran pembangunan manusia dan produktivitas akibat pandemi COVID-19 adalah salah satu prioritas kami dalam membantu anggota negara berkembang kami,” ujar Jiro Tominaga dalam keterangan resminya dikutip Kamis (16/11).
Program peningkatan produktivitas melalui pembangunan SDM mendorong dipadukannya reformasi di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Oleh karena itu, pemerintah menerapkan program pengembangan keterampilan yang responsif terhadap pasar bagi kaum muda dan dewasa yang menganggur.
Program tersebut, antara lain mencakup kartu Prakerja yang berfungsi memberikan keterampilan melalui pelatihan yang responsif kepada kaum muda dan dewasa yang menganggur
Program ini juga mencakup Indonesia Cyber Education Institute juga membuat sistem kredensial digital yang inovatif untuk kelas-kelas daring pendidikan tingginya yang bertaraf internasional dan berorientasi pasar. Lebih dari 2.500 pelajar telah memperoleh kredensial digital dan memperkuat transisi mereka dari sekolah ke dunia kerja adapun mayoritas perempuan.
