Transaksi BI Fast Capai 2 Miliar, Bisa Hemat Rp 8 T untuk Ekonomi RI
Bank Indonesia (BI) catatkan total transaksi layanan pembayaran Bank Indonesia Fast Payment atau BI Fast telah mencapai 2 miliar sejak Desember 2021 hingga 2023.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, total transaksi transfer yang telah difasilitasi BI Fast hingga saat ini menghemat Rp 8 triliun terhadap perekonomian tanah air.
“Jika dahulu biaya transaksi antar bank Rp 6.500, dengan BI Fast Rp2.500, maka ada efisiensi Rp 4.000. Atau kalau dikalikan dua miliar transaksi, berarti ada efisiensi Rp 8 triliun untuk perekonomian Indonesia,” Ujar Juda dalam sambutannya di peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di Jakarta, Rabu (6/12).
BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan Bank Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.
Implementasi BI-FAST oleh bank kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana bank dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.
Juda juga menyampaikan, bahwa BI Fast akan segera meluncurkan beberapa fitur baru seperti buff transfer, direct debit, dan request for payment.
"Pada waktunya BI akan umumkan kapan ketiga fitur baru BI fast tersebut akan dapat dimanfaatkan masyarakat," kata Juda.
Selain BI Fast, Bank Indonesia juga tengah mempersiapkan fitur terbaru untuk Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yakni QRIS Tuntas.
Fitur baru ini akan berguna bagi para pengguna yang ingin melakukan tarik tunai dan setor tunai pada merchant QRIS. Selain itu, para pengguna juga bisa meminta merchant QRIS untuk melakukan transfer dana dengan menyetorkan uang tunai kepada merchant.
“Dengan fitur baru itu kita dapat gunakan QRIS untuk tarik setor di merchant kemudian transfer kemudian setor tunai sehingga makin bermanfaat bagi umkm dan masyarkat," kata Juda.
Sebagai informasi, hingga saat ini total merchant QRIS mencapai lebih dari 30 juta di mana lebih dari 80% di antaranya merupakan para pelaku UMKM.
Sementara pada Oktober 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 17,67% yoy mencapai Rp41,71 triliun. Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp 5.118,89 triliun atau tumbuh 15,57% yoy.
Nominal transaksi QRIS juga ikut naik 186,08% yoy, mencapai Rp 24,97 triliun, dengan jumlah pengguna 43,44 juta dan jumlah merchant 29,63 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.