BI Catat Transaksi QRIS Tumbuh 130,01% di 2023, Transaksi Kartu Turun
Bank Indonesia (BI) mencatatkan nominal transaksi quick response code indonesian standard alias QRIS sepanjang 2023 mencapai Rp 229,96 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 130,01% secara tahunan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah pengguna QRIS mencapai 45,78 juta pada tahun lalu. Sedangkan jumlah merchant mencapai 30,41 juta. yang sebagian besar merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Di sisi lain, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit turun 0,81% secara tahunan mencapai Rp 8.178,69 triliun. Nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp 58.478,24 triliun.
"Jumlah itu tumbuh sebesar 13,48% secara yoy, dan diproyeksikan meningkat 9,11% hingga mencapai Rp 63.803,77 triliun pada tahun 2024,” ujar Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, Rabu (17/1).
Peningkatan transaksi digital menurut Perry didorong oleh akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama antarnegara. "Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," katanya.
Dari sisi nilai transaksi uang elektronik (UE) terjadi peningkatan 43,45% secara tahunan. Angkanya mencapai Rp 835,84 triliun dan diproyeksikan meningkat 25,77% hingga Rp 1.051,24 triliun pada 2024.
Perry mengatakan, mayoritas penduduk Indonesia saat ini terdiri dari generasi milenial dan gen Z. Para generasi muda ini, menurut dia, rata-rata melek teknologi. Karena itu, salah satu langkah yang dilakukan BI sebagai regulator sistem pembayaran adalah mendorong digitalisasi transaksi pembayaran.
"Kami terus mendorong transaksi digitalisasi sistem pembayaran untuk memfasilitasi para masyarakat milenial dan transaksi ekonomi dan keuangan tapi juga tetap cepat dan sesuai kaidah prinsip-prinsip perlindungan konsumen,” ujar Perry.