Menko Airlangga Pamer Capaian Inflasi 2023, Lebih Rendah dari 8 Negara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan capaian inflasi nasional tahun lalu lebih baik dari setidaknya dari delapan negara. Kedelapan negara itu adalah Arab Saudi, Italia, Cina, Argentina, Turkiye, Rusia, India, dan Amerika Serikat.
Dalam catatannya, inflasi nasional sepanjang 2023 mencapai 2,61%. Angka tersebut jauh lebih rendah dari capaian 2022 sebesar 5,51%.
Selain itu, Airlangga mengatakan realisasi inflasi pada tahun lalu mencapai target pemerintah, yakni 3% plus-minus 1%. "Dibandingkan dengan negara lain, kita menjadi salah satu dari negara dengan inflasi rendah. Hanya Jepang yang angka inflasinya mirip dengan kita," kata Airlangga di kantornya, Senin (29/1).
Berdasarkan data Trading Economics, inflasi Jepang pada Desember 2023 adalah 2,6% atau turun dari bulan sebelumnya sebesar 2,8%.
Airlangga menargetkan inflasi pada tahun ini sebesar 2,5% plus-minus 1%. Strategi untuk mencapai target tersebut adalah kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung dan pengendalian inflasi harga pangan di bawah 5%.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan inflasi yang terjaga sesuai sasaran merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat dan daerah.
Seluruh pihak tersebut tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Melalui kebijakan tersebut, BI meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024. Inflasi inti pada tahun lalu terjaga rendah sebesar 1,80% secara tahunan. Untuk inflasi volatile food relatif terkendali sebesar 6,73% secara tahunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41% secara bulanan atau month to month (mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Perkembangan inflasi 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,51% yoy," kata Erwin.