Mendekati Pemilu, Rupiah Dibuka Menguat Rp 15.616 per Dolar AS

Ferrika Lukmana Sari
12 Februari 2024, 09:38
Rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat di semester II 2024, hal tersebut didasari dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu terbaik di dunia pada 2023 yakni, masih berada di kisaran 5 persen.
Button AI Summarize

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 19 poin atau 0,12% menjadi Rp 15.616 per dolar AS pada Senin (12/2) atau dua hari mendekati Pemilu 2024. Nilai itu meningkat dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 15.635 per dolar AS pada Rabu (7/2).

Sejumlah analis percaya, rupiah akan melanjutkan keperkasaanya terhadap dolar AS pada hari ini. Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra misalnya, memperkirakan rupiah bisa menguat dengan pelemahan indeks dolar AS pada hari ini.

"Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed masih menjadi pemicu pelemahan dolar AS. Pemangkasan tinggal menunggu waktu di tahun ini meskipun the Fed menyatakan tidak akan terburu-buru memangkasnya," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (12/2).

Dalam rapat The Fed akhir Januari lalu, pejabat The Fed Loretta Mester tidak lagi membahas terkait kenaikan suku bunga acuan tapi waktu pemangkasan suku bunga pada tahun ini. Namun ekspektasi The Fed bisa berubah bila data ekonomi AS terutama data inflasi terbaru bergerak lebih tinggi. Sehingga data AS masih menjadi penggerak nilai tukar terhadap dolar AS.

Di sisi lain, pelambatan ekonomi Cina bisa menjadi penghalang penguatan rupiah lebih lanjut. Data inflasi konsumen Cina pada bulan Januari menunjukkan deflasi -0,8% yang bisa diartikan sebagai penurunan permintaan.

Dia memperkirakan penguatan rupiah hari ini di kisaran Rp 15.630 - Rp 15.600 per dolar AS. Sementara posisi resisten rupiah di kisaran Rp 15.720 per dolar AS.

Penguatan Rupiah Akan Terbatas

Tak berbeda, Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan menguat seiring terkoreksinya nilai tukar dolar AS setelah revisi ke bawah data inflasi AS pada Jumat lalu.

"Inflasi AS naik 0,2% pada bulan Desember, kemudian direvisi turun dari rilis sebelumnyasebesar 0,3%," ujar Lukman.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...