Jepang Resesi, RI Diminta Cari Negara Alternatif Tujuan Ekspor

Ferrika Lukmana Sari
Oleh Ferrika Lukmana Sari - Zahwa Madjid
23 Februari 2024, 17:38
Jepang
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/hp/cf
Kim Kyung-Hoon Warga memakai masker pelindung di stasiun Shinagawa saat jam sibuk setelah pemerintah memperluas keadaan darurat ke seluruh negeri menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Senin (20/4/2020).
Button AI Summarize

Resesi Jepang akan memberi dampak langsung terhadap kinerja perdagangan Indonesia pada 2024. Sebab, negara berjuluk negeri matahari terbit ini merupakan salah satu tujuan ekspor nonmigas utama.

Bahkan penurunan ekspor Indonesia sudah mulai terasa sejak tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang anjlok 18,59% secara kumulatif menjadi US$ 18,9 miliar pada 2023.

Penurunan ini pun berlanjut pada awal tahun ini. Per Januari 2024, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang hanya US$ 1,46 miliar, melemah 22,73% dibanding Januari 2023.

Adapun komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang adalah bahan bakar mineral mencakup batu bara, mesin dan peralatan listrik, perhiasan dan permata, nikel, kayu dan produk turunannya, karet dan produk turunannya, kendaraan dan komponennya.

Dengan pelemahan tersebut, sejumlah ekonom mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah cepat. Sebab jika tidak segera diantisipasi, maka kinerja ekspor Indonesia bisa anjlok pada tahun ini.

Alternatif Negara Tujuan Ekspor RI

Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda misalnya, mendorong pemerintah melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Sebab, Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.

“Masalahnya adalah, ekspor kita ke Jepang termasuk yang tertinggi. Artinya kita harus mendiversifikasi negara tujuan ekspor. Mungkin ke negara Timur Tengah dan Afrika bisa jadi tujuan ekspor baru,” ujarnya.

Selain itu, perlu ada penguatan konsumsi melalui peningkatan daya beli rumah tangga agar resesi yang dialami oleh negara-negara besar tidak berdampak besar terhadap perekonomian. “Menjaga tingkat inflasi juga menjadi hal penting,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...