Defisit APBN Berpotensi Membengkak Akibat Program Makan Siang Gratis

Ferrika Lukmana Sari
Oleh Ferrika Lukmana Sari - Zahwa Madjid
27 Februari 2024, 03:44
Makan Siang Gratis
Katadata/Hufaz Muhammad
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memberikan salam usai memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (14/2).
Button AI Summarize

Defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berpotensi membengkak akibat program makan siang gratis yang dicanangkan oleh calon presiden Prabowo Subianto. Jika hal tersebut dibiarkan, maka dikhawatirkan utang pemerintah juga ikut naik. 

Kementerian Keuangan mencatat, defisit APBN 2023 sebesar Rp 347,6 triliun atau 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut lebih rendah dari target pada APBN 2023 sebesar 2,84% PDB atau pada Perpres 75/2023 sebesar 2,27% dari PDB.

Namun Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira memperkirakan defisit APBN bisa mencapai 3,2%-3,3% dari PDB jika anggaran program makan siang gratis mengambil pos-pos belanja lain.

“Kalau mengambil pos belanja lain, dapat berdampak terhadap daya beli masyarakat atau pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah,” ujar Bhima kepada Katadata.co.id, Senin (26/6).

Sehingga dampak-dampak tersebut harus dipertimbangkan pemerintah. Bhima pun memperingatakan, jangan sampai program populis Prabowo ini bisa menghambat dan melembarkan defisit APBN.

“Kalau defisit naik 2,8% saja, itu sudah meningkatkan kebutuhan untuk penerbitan utang baru, cukup signifikan [dampaknya], ini akan membuat APBN dipandang kurang kredibel,” ujarnya.

Bhima berharap, penebalan fiskal jangan sampai terjadi. Sebab, APBN harus tetap dijaga agar defisit di bawah 3%. Jika tidak, maka efek dominonya akan terasa hingga 2029 atau masa akhir jabatan pemerintahan yang baru.

“Kalau tahun pertamanya saja sudah sampai defisit 3%, maka 2026 akan lebih tinggi lagi. Sementara kita melihat prospek ekonomi gobal, dari negara mitra dagang mengalami perlambatan. Ini akan sangat berpengaruh terhadap penerimaan negara dan harga komoditas juga akan tertekan,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...