Menteri Keruangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa APBN 2025 mencatat surplus Rp 4,3 triliun di April, menunjukkan pemulihan setelah defisit di bulan-bulan sebelumnya.
Wamenkeu Anggito Abimanyu mengatakan pemerintah berkomtimen menjaga defisit APBN di level 2,5% meski ada program baru dan ambisius dari Presiden Prabowo Subianto.
Indonesia berencana tingkatkan impor dari AS sebagai tanggapan kebijakan tarif impor Presiden Trump untuk menyinkronkan neraca perdagangan dan defisit.
Pada Januari 2025, APBN mencatat defisit sebesar Rp23,45 triliun atau 0.10% terhadap PDB, berbeda dari surplus di tahun sebelumnya, dengan pemerintah berfokus pada pengelolaan fiskal yang strategis.
Goldman Sachs memperkirakan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2025 membengkak menjadi 2,9%, mendekati batas defisit anggaran yang ditetapkan dalam UU Keuangan Negara sebesar 3%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan defisit APBN 2024 sebesar Rp 507,8 triliun, menunjukkan penurunan dari proyeksi awal dan dari APBN tahun sebelumnya di tengah tantangan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan penerimaan negara kontraksi 6,2% pada semester I 2024 akibat tekanan perekonomian, sementara belanja negara meningkat 11,3%, mengakibatkan defisit APBN.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pencegahan kebocoran dalam APBN dan memastikan efisiensi anggaran untuk kesejahteraan rakyat pada penyerahan DIPA 2025.