Gibran Sebut Program Makan Siang Gratis Masih Tahap Uji Coba
Wali Kota Surakarta yang juga calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut program makan siang gratis masih tahap uji coba. "Ini kan kami uji coba dulu," katanya Gibran dikutip dari Antara, Senin (4/3).
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan simulasi uji coba program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug Tangerang pada Kamis (29/2). Pada tahap uji coba tersebut, akan ada evaluasi yang melibatkan para siswa-siswi, orang tua, guru hingga kepala sekolah.
"Ya nanti kalau ada masukan dievaluasi ya, pasti akan diperbaiki lagi skema-skema yang ada sekarang," katanya.
Meski demikian, ia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dengan program tersebut. Mengingat saat ini putra sulung Presiden Joko Widodo ini masih menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Surakarta.
"Sekarang saya fokus dengan pekerjaan yang ada di Solo dulu," katanya.
Diminta Libatkan UMKM
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) meminta sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa dilibatkan pada rencana program makan siang gratis oleh pemerintahan yang baru.
"Bagusnya kalau memang program makan gratis itu harusnya melibatkan para pelaku UMKM," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dikutip dari Antara, Senin (4/3).
Ia menilai pentingnya keterlibatan sektor UMKM lokal dalam rancangan program baru yang diusung oleh pemerintah yang akan datang itu. Sehingga dapat berdampak terhadap kenaikan omzet mereka.
"Kalau tidak (dilibatkan) nanti turun omzet UMKM tersebut," ujarnya.
Dia mengaku, jika saat ini pemerintah belum membahas secara teknis terkait program makan siang gratis yang menjadi salah satu program unggulan dari pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ia juga menyebutkan, dalam sidang kabinet pada Senin lalu (26/2), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk mengakomodasi janji-janji politik.
"Untuk teknis belum, nanti pasti akan ada pembahasan teknisnya,"ujarnya.
Persiapan Anggaran Makan Siang Gratis
Sebelumnya, pemerintah pusat mulai mendiskusikan anggaran program makan siang gratis pada pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di rapat kabinet.
Namun, dari hasil rapat tersebut belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo - Gibran.
Namun, hingga sejauh ini, pemerintah baru memutuskan untuk membahas program tersebut dalam KEM-PPKF 2025.
Melihat kesiapan anggaran program tersebut, pemerintah juga telah melakukan simulasi penerapan program makan siang gratis untuk pelajar ditingkat pendidikan dasar hingga menengah yang berlangsung di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang pada Kamis (29/2).
Pada agenda simulasi tersebut, dipantau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.
Dari hasil peninjauannya, Airlangga melihat sistem pembagian makanan sehat bagi pelajar ini dinilai cukup baik. Setiap paket makanan yang disediakan tersebut memiliki kandungan gizi yang cukup, baik kalori maupun protein.
Semua menu tersebut terdiri dari nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado dengan harga Rp 15 ribu per porsi. Kehadiran program makan siang gratis ini diharapkan akan berdampak pada banyak sektor, seperti sektor kesehatan dan sektor UMKM lokal, dimana daya beli masyarakat nantinya akan meningkat jika dilakukan dengan baik.
Selain itu, program tersebut juga akan memenuhi asupan gizi anak menjadi seimbang hingga dapat mencegah dan menekan kasus stunting di Indonesia. "Jadi kita melihat simulasinya, bagaimana ini bisa dilaksanakan di sekolah, kemudian bagaimana ini bisa melibatkan pelaku UMKM sekitar dengan gizi yang terjaga dan higienis," ujarnya.
Ia mengungkapkan, simulasi program makan siang gratis yang dilangsungkan di SMP Negeri 2 Curug ini akan menjadi pilot project atau percontohan bagi daerah lain apabila program tersebut sudah terealisasikan.
"Karena sekolah ini volunter, jadi kita membuka siapa saja yang membuka volunter ini. Jadi Pak Bupati yang menyiapkan tiga tipe sekolah yang ada disini, yaitu berada di perkotaan, pedesaan dan pesisir," ujarnya.