Joe Bidan Usulkan Kenaikan Pajak Orang Kaya AS hingga 25%

 Zahwa Madjid
13 Maret 2024, 14:11
pajak
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN - AS dalam rangkaian KTT ASEAN 2022 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). KTT ASEAN - AS di antaranya membahas kemitraan Amerika Serikat dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana untuk menaikkan pajak orang kaya hingga 25% pada 2025 jika dirinya terpilih kembali menjadi pemimpin negara Paman Sam tersebut.

Biden ingin menaikkan pajak hingga triliunan dolar bagi perusahaan-perusahaan dan orang-orang berpenghasilan tinggi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi defisit dan membiayai program-program baru yang membantu mereka yang berpenghasilan rendah untuk mengatasi tingginya biaya perumahan dan penitipan anak.

Dalam proposalnya, Biden berencana menaikkan tarif pajak penghasilan badan menjadi 28% dari 21% pada anggaran tahun fiskal 2025. Dengan demikian, bagi masyarakat AS dengan kekayaan di atas US$ 100 juta harus membayar pajak setidaknya 25% dari pendapatan mereka.

“Sementara itu, pemerintah akan mengembalikan kredit pajak anak, bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, mendanai program penitipan anak, menyalurkan US$ 258 miliar untuk membangun rumah, memberikan cuti keluarga berbayar selama 12 minggu bagi pekerja, dan menghabiskan miliaran dolar untuk penegakan hukum,” tulis Joe Biden dalam proposalnya dikutip dari Reuters, Rabu (13/3).

Departemen Keuangan AS menilai, anggaran yang diusulkan Biden akan meningkatkan penerimaan pajak sebesar US$ 4,951 triliun selama 10 tahun, termasuk kenaikan pajak lebih dari US$ 2,7 triliun untuk bisnis dan hampir U$ 2 triliun untuk individu dan perkebunan kaya.

Sementara pihak gedung putih menilai proposal untuk menurunkan defisit belanja sebesar US$3 triliun selama 10 tahun akan memperlambat namun tidak menghentikan pertumbuhan utang nasional sebesar $ 34,5 triliun.

Defisit akan mencapai total $1,8 triliun pada tahun fiskal 2025, atau 6,1% dari PDB, sebelum turun menjadi di bawah 4% dalam satu dekade,” kata pemerintah.

Trump Jadi Batu Sandungan Biden

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik Mike Johnson dengan menolak usulan tersebut dan menyebutnya sebagai nafsu yang tidak pernah terpuaskan untuk belanja secara sembrono dan mengabaikan tanggung jawab fiskal.

Rencana anggaran tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah pidato kenegaraan presiden dari Partai Demokrat tersebut, di mana ia menyerang nilai-nilai Donald Trump, yang diperkirakan akan menjadi lawannya dari Partai Republik pada Pemilu November 2024.

Tim kampanye Biden kesulitan menghilangkan kekhawatiran para pemilih mengenai tingginya harga minyak dan arah perekonomian AS. Berdasarkan jejak pendapat Reuters pada Januari 2024, sebanyak 40% warga Amerika berpendapat Trump akan menangani perekonomian dengan cara terbaik daripada 31% suara yang memilih Biden dan 28% yang tidak tahu atau menolak menjawab.

Pencapaian terbesar Trump sebagai presiden adalah pemotongan pajak besar-besaran pada tahun 2017. Dia ingin meningkatkan tarif impor barang-barang secara tajam dan memotong peraturan mengenai produsen energi.

Partai Demokrat menyalahkan pemotongan pajak yang dilakukan Trump karena memperlebar defisit dan condong ke kelompok kaya, namun tidak mencabutnya ketika mereka mengendalikan Kongres pada 2021-2023. Ketentuan-ketentuan utama akan berakhir tahun depan, sehingga memicu pertikaian besar mengenai kebijakan pajak tersebut. 

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...